Mengulangi shalat bersama Imam
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي الدِّيلِ يُقَالُ لَهُ بُسْرُ بْنُ مِحْجَنٍ عَنْ أَبِيهِ مِحْجَنٍ أَنَّهُ كَانَ فِي مَجْلِسٍ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُذِّنَ بِالصَّلَاةِ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى ثُمَّ رَجَعَ وَمِحْجَنٌ فِي مَجْلِسِهِ لَمْ يُصَلِّ مَعَهُ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مَنَعَكَ أَنْ تُصَلِّيَ مَعَ النَّاسِ أَلَسْتَ بِرَجُلٍ مُسْلِمٍ فَقَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَكِنِّي قَدْ صَلَّيْتُ فِي أَهْلِي فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جِئْتَ فَصَلِّ مَعَ النَّاسِ وَإِنْ كُنْتَ قَدْ صَلَّيْتَ
272. Telah menceritakan kepadaku dari Yahya dari Malik dari Zaid bin Aslam dari seorang laki-laki dari Bani Ad Dil yang bernama Busr bin Mihjan dari bapaknya Mihjan, Bahwasanya ia pernah berada dalam majlis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu dikumandangkanlah adzan shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berdiri mengerjakan shalat dan kembali. Sedangkan Mihjan masih berada di majlis dan tidak shalat bersamanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apa yang menghalangimu shalat bersama orang-orang? Bukankah kamu seorang muslim?" Mihjan menjawab, "Benar wahai Rasulullah! Tapi saya sudah shalat bersama keluargaku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kamu datang ke masjid, maka shalatlah bersama orang-orang walau sudah shalat."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَقَالَ إِنِّي أُصَلِّي فِي بَيْتِي ثُمَّ أُدْرِكُ الصَّلَاةَ مَعَ الْإِمَامِ أَفَأُصَلِّي مَعَهُ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ نَعَمْ فَقَالَ الرَّجُلُ أَيَّتَهُمَا أَجْعَلُ صَلَاتِي فَقَالَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ أَوَ ذَلِكَ إِلَيْكَ إِنَّمَا ذَلِكَ إِلَى اللَّهِ يَجْعَلُ أَيَّتَهُمَا شَاءَ
273. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Abdullah bin Umar, "Saya sudah shalat di rumah, lalu saya mendapati shalat bersama imam. Apakah saya harus shalat lagi bersama mereka?" Abdullah bin 'Umar menjawab, "Ya." Laki-laki itu berkata, "Mana di antara keduanya yang menggugurkan kewajibanku?" Ibnu Umar menjawab, "Apakah itu urusanmu? Yang demikian itu adalah urusan Allah. Dia yang berhak dalam menentukannya."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ فَقَالَ إِنِّي أُصَلِّي فِي بَيْتِي ثُمَّ آتِ الْمَسْجِدَ فَأَجِدُ الْإِمَامَ يُصَلِّي أَفَأُصَلِّي مَعَهُ فَقَالَ سَعِيدٌ نَعَمْ فَقَالَ الرَّجُلُ فَأَيُّهُمَا صَلَاتِي فَقَالَ سَعِيدٌ أَوَ أَنْتَ تَجْعَلُهُمَا إِنَّمَا ذَلِكَ إِلَى اللَّهِ
274. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Sa'id bin Musayyab; "Saya sudah shalat di rumahku. Kemudian saya mendatangi masjid, maka saya mendapati imam sedang shalat. Apakah saya harus shalat bersamanya?" Lalu Sa'id menjawab; "Ya" laki-laki itu bertanya; "Mana dari keduanya yang menggugurkan kewajibanku?" Sa'id menjawab, "Apakah itu hak kamu? Itu adalah hak Allah."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَفِيفٍ السَّهْمِيِّ عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي أَسَدٍ أَنَّهُ سَأَلَ أَبَا أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيَّ فَقَالَ إِنِّي أُصَلِّي فِي بَيْتِي ثُمَّ آتِ الْمَسْجِدَ فَأَجِدُ الْإِمَامَ يُصَلِّي أَفَأُصَلِّي مَعَهُ فَقَالَ أَبُو أَيُّوبَ نَعَمْ فَصَلِّ مَعَهُ فَإِنَّ مَنْ صَنَعَ ذَلِكَ فَإِنَّ لَهُ سَهْمَ جَمْعٍ أَوْ مِثْلَ سَهْمِ جَمْعٍ
275. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Afif As-Sahmi dari seorang laki-laki dari Bani Asad dia bertanya kepada Abu Ayub Al Anshari, "Saya sudah shalat di rumahku, lalu saya mendatangi masjid dan saya mendapati imam sedang shalat. Maka apakah saya harus shalat lagi bersamanya?" Abu Ayub menjawab; "Ya, shalatlah bersamanya. Siapa saja yang mengerjakan itu, maka ia akan mendapatkan pahala jama'ah, atau seperti pahala jama'ah."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ مَنْ صَلَّى الْمَغْرِبَ أَوْ الصُّبْحَ ثُمَّ أَدْرَكَهُمَا مَعَ الْإِمَامِ فَلَا يَعُدْ لَهُمَا قَالَ مَالِك وَلَا أَرَى بَأْسًا أَنْ يُصَلِّيَ مَعَ الْإِمَامِ مَنْ كَانَ قَدْ صَلَّى فِي بَيْتِهِ إِلَّا صَلَاةَ الْمَغْرِبِ فَإِنَّهُ إِذَا أَعَادَهَا كَانَتْ شَفْعًا
276. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar berkata; "Barangsiapa telah melaksanakan shalat maghrib atau subuh, lalu dia mendapatkan imam sedang melaksanakannya, maka janganlah ia mengulanginya." Malik berkata; "Saya berpendapat: tidak masalah shalat bersama imam bagi siapa yang telah shalat, kecuali shalat maghrib. Karena jika dia mengulanginya, maka akan menjadi genap."
Yang perlu diperhatikan dalam shalat jamaah
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ بِالنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ فَإِنَّ فِيهِمْ الضَّعِيفَ وَالسَّقِيمَ وَالْكَبِيرَ وَإِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِنَفْسِهِ فَلْيُطَوِّلْ مَا شَاءَ
277. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengimami orang-orang, maka hendaklah ia ringankan. Karena di antara mereka terdapat orang lemah, sakit dan tua. Jika salah seorang dari kalian shalat sendirian, maka ia boleh memanjangkannya sekehendaknya."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّهُ قَالَ قُمْتُ وَرَاءَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فِي صَلَاةٍ مِنْ الصَّلَوَاتِ وَلَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ غَيْرِي فَخَالَفَ عَبْدُ اللَّهِ بِيَدِهِ فَجَعَلَنِي حِذَاءَهُ
278. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dia berkata; "Saya berdiri di belakang Abdullah bin Umar dalam suatu shalat. Sementara tidak ada seorang pun yang shalat di belakangnya selain aku, lalu Abdullah menarikku dengan tangannya dan menjadikanku sejajar dengannya."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّ رَجُلًا كَانَ يَؤُمُّ النَّاسَ بِالْعَقِيقِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ فَنَهَاهُ قَالَ مَالِك وَإِنَّمَا نَهَاهُ لِأَنَّهُ كَانَ لَا يُعْرَفُ أَبُوهُ
279. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id, bahwa ada seorang laki-laki mengimami orang-orang di 'Aqiq. Lalu Umar bin Abdul Aziz mengirimkan utusan kepadanya dan melarangnya menjadi imam. Malik berkata, "'Umar bin Abdul Aziz melarangnya menjadi imam karena laki-laki tersebut tidak diketahui siapa bapaknya."
Shalat imam sambil duduk
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكِبَ فَرَسًا فَصُرِعَ فَجُحِشَ شِقُّهُ الْأَيْمَنُ فَصَلَّى صَلَاةً مِنْ الصَّلَوَاتِ وَهُوَ قَاعِدٌ وَصَلَّيْنَا وَرَاءَهُ قُعُودًا فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا أَجْمَعُونَ
280. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunggang kuda, lalu kuda beliau tersungkur hingga lengan kanannya retak. Beliau kemudian mengerjakan shalat dengan duduk, dan shalat kami mengikutinya dengan duduk. Kamipun shalat di belakang beliau dengan duduk. Selesai shalat beliau bersabda: "Dijadikannya seorang imam adalah untuk diikuti. Jika dia shalat dengan berdiri, shalatlah dengan berdiri. Jika dia rukuk, maka ikutlah rukuk. Jika dia bangkit, maka ikutlah bangkit. Jika dia membaca; SAMI'A ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya), maka ucapkan; RABBANAA WALAKAL HAMDU (Wahai Rab kami hanya untuk-Mu segala pujian) . Jika dia shalat dengan duduk, maka shalatlah dengan duduk semuanya."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ شَاكٍ فَصَلَّى جَالِسًا وَصَلَّى وَرَاءَهُ قَوْمٌ قِيَامًا فَأَشَارَ إِلَيْهِمْ أَنْ اجْلِسُوا فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا
281. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat ketika sakit. Beliau shalat dengan duduk, sementara orang-orang yang shalat dibelakangnya shalat sambil berdiri. Kemudian beliau memberi isyarat agar mereka shalat sambil duduk, setelah selesai shalat beliau bersabda: "Hanyasanya dijadikannya imam adalah untuk diikuti. Jika dia rukuk, maka rukuklah bersamanya. Jika dia bangkit, maka ikutlah bangkit bersamanya. Dan jika dia shalat dengan duduk, maka shalatlah dengan duduk."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ فِي مَرَضِهِ فَأَتَى فَوَجَدَ أَبَا بَكْرٍ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي بِالنَّاسِ فَاسْتَأْخَرَ أَبُو بَكْرٍ فَأَشَارَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ كَمَا أَنْتَ فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جَنْبِ أَبِي بَكْرٍ فَكَانَ أَبُو بَكْرٍ يُصَلِّي بِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ جَالِسٌ وَكَانَ النَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ أَبِي بَكْرٍ
282. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk melaksanakan shalat ketika sedang sakit. Saat datang, beliau mendapati Abu Bakar sedang shalat mengimami orang-orang, maka Abu Bakar pun mundur ke belakang. Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berisyarat kepadanya, agar tetap pada posisinya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian duduk di sebelah Abu Bakar. Abu Bakar shalat dengan mengikuti shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedang beliau duduk. Dan orang-orang mengikuti shalat Abu Bakar."
Keutamaan shalat berdiri dibandingkan duduk
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ مَوْلًى لِعَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَوْ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ أَحَدِكُمْ وَهُوَ قَاعِدٌ مِثْلُ نِصْفِ صَلَاتِهِ وَهُوَ قَائِمٌ
283. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Isma'il bin Muhammad bin Sa'd bin Abu Waqqash dari mantan budak 'Amru bin Al-Ash atau Abdullah bin 'Amru bin Al Ash dari Abdullah bin 'Amr bin Al Ash, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat salah seorang dari kalian dengan duduk seperti separuh shalat berdiri"
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ قَالَ لَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ نَالَنَا وَبَاءٌ مِنْ وَعْكِهَا شَدِيدٌ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النَّاسِ وَهُمْ يُصَلُّونَ فِي سُبْحَتِهِمْ قُعُودًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةُ الْقَاعِدِ مِثْلُ نِصْفِ صَلَاةِ الْقَائِمِ
284. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Abdullah bin 'Amru bin Al Ash berkata; "Tatkala kami datang di Madinah, kami terkena wabah penyakit karena panas Madinah yang menyengat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian keluar menemui orang-orang, sementara orang-orang sedang mengerjakan shalat nafilah dengan duduk. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Shalatnya seorang yang dikerjakan dengan duduk, seperti nilainya setengah dari shalatnya seseorang yang dikerjakan dengan berdiri'."
Shalat dengan duduk ketika shalat sunnah
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ الْمُطَّلِبِ بْنِ أَبِي وَدَاعَةَ السَّهْمِيِّ عَنْ حَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي سُبْحَتِهِ قَاعِدًا قَطُّ حَتَّى كَانَ قَبْلَ وَفَاتِهِ بِعَامٍ فَكَانَ يُصَلِّي فِي سُبْحَتِهِ قَاعِدًا وَيَقْرَأُ بِالسُّورَةِ فَيُرَتِّلُهَا حَتَّى تَكُونَ أَطْوَلَ مِنْ أَطْوَلَ مِنْهَا
285. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari As-Sa`ib bin Yazid dari Abdul Muthallib bin Abu Wada'ah As-Sahmi dari Hafshah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat sunnah dengan duduk sama sekali, hingga setahun sebelum beliau meninggal. Beliau shalat sunnah dengan duduk dan membaca surat dengan tartil hingga menjadi sangat lama, lebih lama dari biasanya."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا لَمْ تَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي صَلَاةَ اللَّيْلِ قَاعِدًا قَطُّ حَتَّى أَسَنَّ فَكَانَ يَقْرَأُ قَاعِدًا حَتَّى إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَقَرَأَ نَحْوًا مِنْ ثَلَاثِينَ أَوْ أَرْبَعِينَ آيَةً ثُمَّ رَكَعَ
286. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia mengabarkan kepadanya, bahwa dia tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam dengan duduk sama sekali, kecuali saat usianya telah tua. Beliau membaca dengan duduk, hingga ketika akan rukuk beliau berdiri dan membaca ayat antara tiga samapi atau empat puluh ayat, setelah itu baru beliau rukuk."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ الْمَدَنِيِّ وَعَنْ أَبِي النَّضْرِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي جَالِسًا فَيَقْرَأُ وَهُوَ جَالِسٌ فَإِذَا بَقِيَ مِنْ قِرَاءَتِهِ قَدْرُ مَا يَكُونُ ثَلَاثِينَ أَوْ أَرْبَعِينَ آيَةً قَامَ فَقَرَأَ وَهُوَ قَائِمٌ ثُمَّ رَكَعَ وَسَجَدَ ثُمَّ صَنَعَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِثْلَ ذَلِكَ
287. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Yazid Al-Madani dan dari Abu Nadlr dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dan membaca dengan duduk. Jika masih tersisa dari bacaanya sekitar tiga puluh atau empat puluh ayat, beliau berdiri dan membacanya dengan berdiri. Setelah itu beliau rukuk dan sujud. Lalu pada rakaat kedua beliau juga mengerjakannya seperti itu."
Shalat wustha (Shalat ashar)
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِي يُونُسَ مَوْلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّهُ قَالَ أَمَرَتْنِي عَائِشَةُ أَنْ أَكْتُبَ لَهَا مُصْحَفًا ثُمَّ قَالَتْ إِذَا بَلَغْتَ هَذِهِ الْآيَةَ فَآذِنِّي } حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ { فَلَمَّا بَلَغْتُهَا آذَنْتُهَا فَأَمْلَتْ عَلَيَّ حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَصَلَاةِ الْعَصْرِ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ قَالَتْ عَائِشَةُ سَمِعْتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
288. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Al-Qa'qa' bin Hakim dari Abu Yunus mantan budak Aisyah Ummul Mukminin, dia berkata; " Aisyah menyuruhku menulis mushaf untuknya, kemudian ia berkata, "Apabila kamu telah sampai pada ayat ini, maka kabarkanlah saya: '(Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu') ' (Qs. Al Baqarah: 238) Tatkala saya sampai pada ayat itu, saya pun menyampaikan hal itu kepdanya. Lalu ia mendiktekan kepadaku; '(Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa dan shalat asar. Kerjakanlah shalat dengan khusyu' karena Allah) ' Aisyah lantas berkata, "Saya mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَمْرِو بْنِ رَافِعٍ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ أَكْتُبُ مُصْحَفًا لِحَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فَقَالَتْ إِذَا بَلَغْتَ هَذِهِ الْآيَةَ فَآذِنِّي } حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ { فَلَمَّا بَلَغْتُهَا آذَنْتُهَا فَأَمْلَتْ عَلَيَّ حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَصَلَاةِ الْعَصْرِ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
289. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Amru bin Rafi' dia berkata; "Saya menulis mushaf untuk Hafshah Ummul Mukminin. Dia berkata; "Apabila kamu telah sampai pada ayat ini, maka beritahukanlah kepadaku: '(Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu) ' (As. Al Baqarah: 238) Tatkala saya sampai pada ayat tersebut, maka saya pun memberitahukan kepadanya. Lalu ia mendiktekan kepadaku: '(Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa dan shalat asar dan kerjakanlah shalat dengan khusyu' karena Allah) '.
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ ابْنِ يَرْبُوعٍ الْمَخْزُومِيِّ أَنَّهُ قَالَ سَمِعْتُ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ يَقُولُ الصَّلَاةُ الْوُسْطَى صَلَاةُ الظُّهْرِ
290. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Daud bin Al Hushain dari Ibnu Yarbu' Al Makhzumi dia berkata, "Saya mendengar Zaid bin Tsabit berkata, 'Shalat wustha adalah shalat zhuhur."
Dirukhsahkan shalat dengan satu kain
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّهُ رَأَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ مُشْتَمِلًا بِهِ فِي بَيْتِ أُمِّ سَلَمَةَ وَاضِعًا طَرَفَيْهِ عَلَى عَاتِقَيْهِ
291. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Umar bin Abu Salamah, Bahwasanya ia pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di rumah Ummu Salamah dengan memakai sehelai pakaian, beliau menyelimutkan kain tersebut ke tubuh dan meletakkan kedua ujungnya pada kedua pendaknya."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ سَائِلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلَاةِ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَ لِكُلِّكُمْ ثَوْبَانِ
292. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat memakai sehelai pakaian. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Apakah setiap dari kalian memiliki dua pakaian?"
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّهُ قَالَ سُئِلَ أَبُو هُرَيْرَةَ هَلْ يُصَلِّي الرَّجُلُ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ هَلْ تَفْعَلُ أَنْتَ ذَلِكَ فَقَالَ نَعَمْ إِنِّي لَأُصَلِّي فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ وَإِنَّ ثِيَابِي لَعَلَى الْمِشْجَبِ
293. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dia berkata, " Abu Hurairah pernah ditanya, 'Apakah boleh seorang laki-laki shalat dengan memakai sehelai pakaian? ' dia menjawab, "Ya." Ditanyakan kepadanya, "Apakah kamu juga melakukannya?" Dia menjawab, "Ya. Saya shalat memakai sehelai pakaian. Bajuku yang lain tergantung di atas jemuran."
Jabir bin Abdullah shalat dengan satu kain
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ كَانَ يُصَلِّي فِي الْقَمِيصِ الْوَاحِدِ
294. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman bahwa Muhammad bin 'Amru bin Hazm shalat dengan satu baju."
Dirukhsahkan shalat wanita dengan pakaian dan kerudung
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ قُنْفُذٍ عَنْ أُمِّهِ أَنَّهَا سَأَلَتْ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاذَا تُصَلِّي فِيهِ الْمَرْأَةُ مِنْ الثِّيَابِ فَقَالَتْ تُصَلِّي فِي الْخِمَارِ وَالدِّرْعِ السَّابِغِ إِذَا غَيَّبَ ظُهُورَ قَدَمَيْهَا
295. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Muhammad bin Zaid bin Qunfudz dari Ibunya, Bahwasanya ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang baju yang dikenakan wanita dalam shalat? dia menjawab; "Dia shalat dengan kerudung, dan baju yang menutupi telapak kakinya."
Dari seorang yang tsiqah, dari Bukari bin Abdullah bin al Asyaj, dari Bisr
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ امْرَأَةً اسْتَفْتَتْهُ فَقَالَتْ إِنَّ الْمِنْطَقَ يَشُقُّ عَلَيَّ أَفَأُصَلِّي فِي دِرْعٍ وَخِمَارٍ فَقَالَ نَعَمْ إِذَا كَانَ الدِّرْعُ سَابِغًا
296. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya, bahwa ada seorang wanita yang meminta fatwa kepadanya, wanita itu mengatakan, "Ikatan sarungku membuat sulit diriku. Apakah saya boleh shalat hanya dengan memakai baju dan kerudung?" dia menjawab, "Ya, jika baju tersebut menutupi seluruh tubuh."
Menjamak shalat ketika di rumah dan saat bepergian
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَجْمَعُ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ فِي سَفَرِهِ إِلَى تَبُوكَ
297. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Daud bin Al Hushain dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamak shalat zhuhur dan asar ketika dalam perjalanan menuju Tabuk."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ الْمَكِّيِّ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَامِرِ بْنِ وَاثِلَةَ أَنَّ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُمْ خَرَجُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ تَبُوكَ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْمَعُ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ قَالَ فَأَخَّرَ الصَّلَاةَ يَوْمًا ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا ثُمَّ دَخَلَ ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا ثُمَّ قَالَ إِنَّكُمْ سَتَأْتُونَ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ عَيْنَ تَبُوكَ وَإِنَّكُمْ لَنْ تَأْتُوهَا حَتَّى يَضْحَى النَّهَارُ فَمَنْ جَاءَهَا فَلَا يَمَسَّ مِنْ مَائِهَا شَيْئًا حَتَّى آتِيَ فَجِئْنَاهَا وَقَدْ سَبَقَنَا إِلَيْهَا رَجُلَانِ وَالْعَيْنُ تَبِضُّ بِشَيْءٍ مِنْ مَاءٍ فَسَأَلَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ مَسِسْتُمَا مِنْ مَائِهَا شَيْئًا فَقَالَا نَعَمْ فَسَبَّهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ لَهُمَا مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ ثُمَّ غَرَفُوا بِأَيْدِيهِمْ مِنْ الْعَيْنِ قَلِيلًا قَلِيلًا حَتَّى اجْتَمَعَ فِي شَيْءٍ ثُمَّ غَسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ أَعَادَهُ فِيهَا فَجَرَتْ الْعَيْنُ بِمَاءٍ كَثِيرٍ فَاسْتَقَى النَّاسُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ يَا مُعَاذُ إِنْ طَالَتْ بِكَ حَيَاةٌ أَنْ تَرَى مَا هَاهُنَا قَدْ مُلِئَ جِنَانًا
298. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zubair Al-Makki dari Abu Thufail 'Amir bin Watsilah bahwa Mu'adz bin Jabal mengabarkan kepadanya, Bahwasanya para sahabat berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada Perang Tabuk. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamak shalat zhuhur dengan asar dan maghrib dengan isya." Utsman bin 'Affan berkata; "Suatu hari beliau mengakhirkan shalat, kemudian beliau keluar dan menjamak antara shalat zhuhur dengan shalat asar, lalu beliau pulang dan keluar lagi untuk melaksanakan shalat maghrib dan isya secara jamak. Beliau kemudian bersabda: "Kalian besok akan sampai pada mata air Tabuk, isnyaallah. Kalian tidak akan sampai di sana hingga matahari meninggi. Dan barangsiapa yang telah sampai di sana, maka janganlah menyentuh air sedikitpun hingga saya datang." Kami pun tiba di sana, ternyata kami telah didahului oleh dua orang laki-laki. Namun mata air tersebut hanya mengeluarkan sedikit air, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akhirnya bertanya kepada keduanya: "Apakah kalian telah menyentuh air ini?" mereka berdua menjawab, "Ya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencela keduanya dan berkata kepada mereka dengan penuh kemarahan. Mereka mengambil sedikit demi sedikit hingga terkumpul. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu membasuh wajah dan kedua tangannya dengan air itu. Kamudian beliau mengembalikan air itu ke dalam mata air, hingga mengalirkan air yang melimpah, lalu orang-orang minum darinya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Muadz, jika umurmu panjang niscaya kamu akan melihat di sana sini akan muncul pepohonan (menjadi kebun) ."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَجِلَ بِهِ السَّيْرُ يَجْمَعُ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ
299. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terburu-buru dalam perjalanannya, beliau menjamak shalat maghrib dengan isya."
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ الْمَكِّيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ قَالَ مَالِك أُرَى ذَلِكَ كَانَ فِي مَطَرٍ
300. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zubair Al-Makki dari Sa'id bin Jubair dari Abdullah bin 'Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat zhuhur dengan asar secara jamak, dan maghrib dengan isya secara jamak, bukan karena ada ketakutan atau karena perjalanan." Malik berkata, "Saya melihatnya bahwa hal itu terjadi karena hujan."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا جَمَعَ الْأُمَرَاءُ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ فِي الْمَطَرِ جَمَعَ مَعَهُمْ
301. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa jika para pemimpin menjamak shalat maghrib dengan isya, maka Abdullah bin Umar ikut menjamak bersama mereka."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّهُ سَأَلَ سَالِمَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ هَلْ يُجْمَعُ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ فِي السَّفَرِ فَقَالَ نَعَمْ لَا بَأْسَ بِذَلِكَ أَلَمْ تَرَ إِلَى صَلَاةِ النَّاسِ بِعَرَفَةَ
302. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab Bahwasanya ia pernah bertanya kepada Salim bin Abdullah, "Apakah dalam perjalanan shalat zhuhur dan asar boleh dijamak?" dia menjawab, "Ya. Yang demikian itu tidak masalah. Tidakkah kamu melihat bagaimana shalatnya orang-orang di Arafah?"
Meringkas shalat saat bepergian (Qashar)
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ آلِ خَالِدِ بْنِ أَسِيدٍ أَنَّهُ سَأَلَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَقَالَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّا نَجِدُ صَلَاةَ الْخَوْفِ وَصَلَاةَ الْحَضَرِ فِي الْقُرْآنِ وَلَا نَجِدُ صَلَاةَ السَّفَرِ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ يَا ابْنَ أَخِي إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بَعَثَ إِلَيْنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا نَعْلَمُ شَيْئًا فَإِنَّمَا نَفْعَلُ كَمَا رَأَيْنَاهُ يَفْعَلُ
303. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari seorang laki-laki dari keluarga Khalid bin Asid dia bertanya kepada Abdullah bin Umar, "Wahai Abu Abdurrahman! Dalam alquran kami hanya mendapati shalat khauf dan shalat ketika mukim. Kami tidak mendapati ayat yang menjelaskan shalat saat safar?" Ibnu Umar berkata; "Wahai keponakanku! Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada kita dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Kita hanya mengerjakan apa yang kita lihat beliau mengerjakannya."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ فُرِضَتْ الصَّلَاةُ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ فِي الْحَضَرِ وَالسَّفَرِ فَأُقِرَّتْ صَلَاةُ السَّفَرِ وَزِيدَ فِي صَلَاةِ الْحَضَرِ
304. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Shalih bin Kaisan dari Urwah bin Az Zubair dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata, "Sebelumnya diwajibkan shalat dua rakaat, dua rekaat baik di waktu mukim maupun safar. Kemudian dua rakaat tersebut ditetapkan untuk orang yang melakukan perjalanan, dan ditambah dua rakaat untuk orang yang mukim."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ قَالَ لِسَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ مَا أَشَدَّ مَا رَأَيْتَ أَبَاكَ أَخَّرَ الْمَغْرِبَ فِي السَّفَرِ فَقَالَ سَالِمٌ غَرَبَتْ الشَّمْسُ وَنَحْنُ بِذَاتِ الْجَيْشِ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ بِالْعَقِيقِ
305. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id bahwa dia berkata kepada Salim bin Abdullah; "Alangkah mengherankan apa yang engkau lihat! Bapakmu mengakhirkan shalat maghrib dalam perjalanan." Salim menjawab, "Matahari telah terbenam sedangkan kami masih berada di Dzatil Jaisy, lalu ia mengerjakan shalat maghrib di 'Aqiq."
Kondisi diwajibkan meringkas shalat (Qashar)
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا خَرَجَ حَاجًّا أَوْ مُعْتَمِرًا قَصَرَ الصَّلَاةَ بِذِي الْحُلَيْفَةِ
306. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi', bahwa jika Abdullah bin Umar keluar melaksanakan haji atau umrah, dia mengqashar shalat di Dzil Hulaifah."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ رَكِبَ إِلَى رِيمٍ فَقَصَرَ الصَّلَاةَ فِي مَسِيرِهِ ذَلِكَ قَالَ مَالِك وَذَلِكَ نَحْوٌ مِنْ أَرْبَعَةِ بُرُدٍ
307. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Bapaknya bahwa dia berangkat ke Rim. Lalu ia mengqashar shalat dalam perjalanan tersebut." Malik berkata, "Jarak perjalanannya sekitar empat Burud."
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَكِبَ إِلَى ذَاتِ النُّصُبِ فَقَصَرَ الصَّلَاةَ فِي مَسِيرِهِ ذَلِكَ قَالَ مَالِك وَبَيْنَ ذَاتِ النُّصُبِ وَالْمَدِينَةِ أَرْبَعَةُ بُرُدٍ
308. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar berkendara menuju Dzatin Nushub. Lalu ia mengqashar shalat dalam perjalanan tersebut." Malik berkata, "Jarak Dzatin Nushub dan Madinah sekitar empat Burud."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يُسَافِرُ إِلَى خَيْبَرَ فَيَقْصُرُ الصَّلَاةَ
309. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa dia pernah melakukan perjalanan ke Khaibar dengan mengqasar shalat."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقْصُرُ الصَّلَاةَ فِي مَسِيرِهِ الْيَوْمَ التَّامَّ
310. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah, bahwa Abdullah bin Umar mengqashar shalat dalam sebuah perjalanan sehari penuh."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّهُ كَانَ يُسَافِرُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ الْبَرِيدَ فَلَا يَقْصُرُ الصَّلَاةَ
311. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa dia melakukan perjalanan bersama Ibnu Umar ke Al Barid. Dan Ibnu Umar tidak mengqashar shalat."
Shalat musafir jika tidak berniyat bermalam
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ أُصَلِّي صَلَاةَ الْمُسَافِرِ مَا لَمْ أُجْمِعْ مُكْثًا وَإِنْ حَبَسَنِي ذَلِكَ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً
312. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar berkata; "Saya shalat sebagaimana shalatnya musafir selama tidak berniat menetap, meskipun tertahan selama dua belas malam."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ أَقَامَ بِمَكَّةَ عَشْرَ لَيَالٍ يَقْصُرُ الصَّلَاةَ إِلَّا أَنْ يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ فَيُصَلِّيهَا بِصَلَاتِهِ
313. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar bermukim di Makkah selama sepuluh malam, dengan mengqashar shalat, kecuali jika shalat bersama imam, maka ia shalat dengan shalat imam (sempurna) ."
Shalat imam jika berniyat bermalam
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَطَاءٍ الْخُرَاسَانِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ قَالَ مَنْ أَجْمَعَ إِقَامَةً أَرْبَعَ لَيَالٍ وَهُوَ مُسَافِرٌ أَتَمَّ الصَّلَاةَ قَالَ مَالِك وَذَلِكَ أَحَبُّ مَا سَمِعْتُ إِلَيَّ
314. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Atha` Al Khurasan mendengar Sa'id bin Musayyab ia berkata; "Barangsiapa berniat menetap selama empat malam sedangkan dia seorang musafir, maka dia harus menyempurnakan shalatnya." Malik berkata; "Demikian itulah yang paling saya sukai dari yang saya dengar."
Shalat musafir jika menjadi imam atau di belakang imam
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَانَ إِذَا قَدِمَ مَكَّةَ صَلَّى بِهِمْ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَقُولُ يَا أَهْلَ مَكَّةَ أَتِمُّوا صَلَاتَكُمْ فَإِنَّا قَوْمٌ سَفْرٌ و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ مِثْلَ ذَلِكَ
315. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Bapaknya, bahwa ketika Umar bin Khatthab datang di Makkah, ia shalat mengimami mereka dengan dua rekaat. Lalu ia berkata; "Wahai penduduk Makkah! Sempurnakan shalat kalian, sesungguhnya kami dalam keadaan safar." Telah mengabarkan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Bapaknya dari Umar bin Khatthab seperti di atas.
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يُصَلِّي وَرَاءَ الْإِمَامِ بِمِنًى أَرْبَعًا فَإِذَا صَلَّى لِنَفْسِهِ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
316. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar shalat empat rakaat di belakang imam di Mina. Jika dia mengerjakan shalat sendirian, maka dia shalat dua rekaat."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ صَفْوَانَ أَنَّهُ قَالَ جَاءَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يَعُودُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ صَفْوَانَ فَصَلَّى لَنَا رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ انْصَرَفَ فَقُمْنَا فَأَتْمَمْنَا
317. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Shafwan Bahwasanya ia berkata; " Abdullah bin Umar menjenguk Abdullah bin Shafwan. Lalu ia mengimami kami sebanyak dua rekaat kemudian ia keluar, sedangkan kami berdiri dan menyempurnakannya."
Shalat sunnah saat safar, siang-malam, dan shalat diatas kendaraan
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يُصَلِّي مَعَ صَلَاةِ الْفَرِيضَةِ فِي السَّفَرِ شَيْئًا قَبْلَهَا وَلَا بَعْدَهَا إِلَّا مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ كَانَ يُصَلِّي عَلَى الْأَرْضِ وَعَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ
318. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar, bahwasanya ia tidak pernah mengerjakan shalat sunnah sebelum dan sesudah shalat fardlu saat dalam perjalanan, kecuali shalat di kahir malam. Dia shalat di tanah atau di atas kendaraannya, kemanapun kendaraan tersebut menghadap."
Dari al Qasim bin Muhammad, Urwah bin Az Zubair dan Abu Bakar
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِي الْحُبَابِ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَهُوَ عَلَى حِمَارٍ وَهُوَ مُتَوَجِّهٌ إِلَى خَيْبَرَ
319. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari 'Amru bin Yahya Al Mazini dari Abu Al Hubab Sa'id bin Yasar dari Abdullah bin Umar, bahwasanya ia berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di atas keledai menghadap ke arah Khaibar".
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ فِي السَّفَرِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ بِهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يَفْعَلُ ذَلِكَ
320. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di atas kendaraan dalam perjalanan kemanapun kendaraan itu menghadap." Abdullah bin Dinar berkata; "Abdullah bin Umar juga melakukan hal serupa."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ رَأَيْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ فِي السَّفَرِ وَهُوَ يُصَلِّي عَلَى حِمَارٍ وَهُوَ مُتَوَجِّهٌ إِلَى غَيْرِ الْقِبْلَةِ يَرْكَعُ وَيَسْجُدُ إِيمَاءً مِنْ غَيْرِ أَنْ يَضَعَ وَجْهَهُ عَلَى شَيْءٍ
321. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id berkata; "Saya melihat Anas bin Malik ketika dalam perjalanan, mengerjakan shalat di atas keledai, padahal keledai tersebut menghadap ke selain kiblat. Dia rukuk dan sujud dengan berisyarat tanpa meletakkan wajahnya di atas sesuatu."
Shalat "Dhuha"
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ مُوسَى بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ أَبِي مُرَّةَ مَوْلَى عَقِيلِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَنَّ أُمَّ هَانِئٍ بِنْتَ أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَامَ الْفَتْحِ ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ مُلْتَحِفًا فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ
322. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Musa bin Maisarah dari Abu Murrah mantan budak 'Aqil bin Abu Thalib, Ummu Hani binti Abu Thalib mengabarkan kepadanya, bahwa pada saat pembukaan kota Makkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat delapan rekaat dengan memakai sehelai pakaian."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي النَّضْرِ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ أَنَّ أَبَا مُرَّةَ مَوْلَى عَقِيلِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أُمَّ هَانِئٍ بِنْتَ أَبِي طَالِبٍ تَقُولُ ذَهَبْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفَتْحِ فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ وَفَاطِمَةُ ابْنَتُهُ تَسْتُرُهُ بِثَوْبٍ قَالَتْ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَنْ هَذِهِ فَقُلْتُ أُمُّ هَانِئٍ بِنْتُ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ مَرْحَبًا بِأُمِّ هَانِئٍ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ غُسْلِهِ قَامَ فَصَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ مُلْتَحِفًا فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ ثُمَّ انْصَرَفَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ ابْنُ أُمِّي عَلِيٌّ أَنَّهُ قَاتِلٌ رَجُلًا أَجَرْتُهُ فُلَانُ بْنُ هُبَيْرَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَجَرْنَا مَنْ أَجَرْتِ يَا أُمَّ هَانِئٍ قَالَتْ أُمُّ هَانِئٍ وَذَلِكَ ضُحًى
323. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Nadlr mantan budak Umar bin Ubaidullah, bahwa Abu Murrah mantan budak Uqail bin Abu Thalib, mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar Umu Hani binti Abu Thalib berkata; "Saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika terjadi Fathu Makkah. Saya mendapati beliau sedang mandi, sementara Fathimah, anak perempuannya, menutupinya dengan satu kain." Ummu Hani binti Abu Thalib berkata; "Saya lalu mengucapkan salam kepada beliau." Beliau balik bertanya: "Siapa itu?" saya menjawab; "Ummu Hani binti Abu Thalib." Beliau bersabda: "Selamat datang, wahai Ummu Hani." Selesai mandi, beliau berdiri dan shalat delapan rekaat dengan memakai sehelai baju. Saat beliau selesai, saya berkata, "Wahai Rasulullah! saudaraku Ali hendak membunuh seorang laki-laki yang telah saya beri perlindungan, laki-laki itu itu adalah fulan bin Hubairah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Wahai Ummu Hani, kami memberi perlindungan terhadap orang yang telah kamu lindungi." Ummu Hani berkata; "Hal ini terjadi pada waktu dluha."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي سُبْحَةَ الضُّحَى قَطُّ وَإِنِّي لَأَسْتَحِبُّهَا وَإِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَدَعُ الْعَمَلَ وَهُوَ يُحِبُّ أَنْ يَعْمَلَهُ خَشْيَةَ أَنْ يَعْمَلَ بِهِ النَّاسُ فَيُفْرَضَ عَلَيْهِمْ
324. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat sunnah dluha sama sekali, namun saya menganjurkannya. Sungguh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terkadang meninggalkan suatu amalan padahal beliau suka (melakukannya), karena khawatir jika orang-orang senantiasa mengerjakannya akan menjadi wajib bagi mereka."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا كَانَتْ تُصَلِّي الضُّحَى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ تَقُولُ لَوْ نُشِرَ لِي أَبَوَايَ مَا تَرَكْتُهُنَّ
325. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Aisyah, bahwa dia shalat dluha delapan rakaat kemudian berkata; "Sekiranya kedua orang tuaku dihidupkan kembali saya tidak akan meninggalkannya (shalat dluha) ."
Himpunan shalat dhuha
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ جَدَّتَهُ مُلَيْكَةَ دَعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِطَعَامٍ فَأَكَلَ مِنْهُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُومُوا فَلِأُصَلِّيَ لَكُمْ قَالَ أَنَسٌ فَقُمْتُ إِلَى حَصِيرٍ لَنَا قَدْ اسْوَدَّ مِنْ طُولِ مَا لُبِسَ فَنَضَحْتُهُ بِمَاءٍ فَقَامَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَفَفْتُ أَنَا وَالْيَتِيمُ وَرَاءَهُ وَالْعَجُوزُ مِنْ وَرَائِنَا فَصَلَّى لَنَا رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ انْصَرَفَ
326. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, bahwa neneknya, Mulaikah, mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadiri hidangan makanan. Beliau kemudian menyantap hidangan tersebut dan bersabda: "Hendaklah kalian bangun (untuk shalat), aku akan mengimami kalian." Anas berkata; "Aku kemudian berdiri menuju tikar milik kami yang telah hitam karena sering dipakai. Aku lalu memercikinya dengan air. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berdiri di atas tikar tersebut, aku dan seorang anak yatim berbaris di belakang beliau, sementara orang yang tua renta berdiri di belakang kami. Kemudian beliau shalat bersama kami dua rekaat, setelah itu pergi."
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ بِالْهَاجِرَةِ فَوَجَدْتُهُ يُسَبِّحُ فَقُمْتُ وَرَاءَهُ فَقَرَّبَنِي حَتَّى جَعَلَنِي حِذَاءَهُ عَنْ يَمِينِهِ فَلَمَّا جَاءَ يَرْفَا تَأَخَّرْتُ فَصَفَفْنَا وَرَاءَهُ
327. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Bapaknya dia berkata; "Aku menemui Umar bin Khatthab di saat siang yang sangat panas, dan aku mendapati dia sedang melaksanakan shalat sunah. Aku lalu berdiri shalat di belakangnya, namun kemudian ia mendekatkanku dengan dirinya hingga aku sejajar dengannya di sisi kanan. Ketika Yarfa datang aku segera mundur, lalu kami membuat shaf di belakangnya."