Astronomi Islam (Ilmu Falak)

Astronomi dalam Islam adalah sebuah ilmu yang sangat penting, karena tidak hanya menyangkut aktivitas yang terkait dengan kehidupan duniawi, tetapi juga tentang ketentuan pelaksanaan ibadah, baik itu ibadah yang wajib maupun yang sunnah

ILMU FALAK

Falak secara bahasa berarti orbit atau lintasan benda-benda langit.

Ilmu Falak adalah Ilmu yang khusus membahas tentang perhitungan pergerakan matahari, bulan, planet dan bintang, juga menentukan posisi bintang dan mempelajari karakteristiknya serta menafsirkan peristiwa alam dengan tafsiran atau penjelasan ilmiah.

Ilmu falak (astronomi) merupakan salah satu cabang ilmu yang secara nyata dapat diaplikasikan keberfungsiannya ke dalam agama Islam. Hal yang paling mencolok dan terlihat adalah ketika bulan Ramadhan hendak tiba. Pada saat itu, semua kalangan dalam Islam hampir terlibat di dalam pemanfaatan astronomi untuk kepentingan menjalankan agama Islam. Kiai dan santri, demikian pula mahasiswa dan akademisi, melakukan pemantauan terhadap posisi dan bentuk bulan (observasi atau ru’yatul hilal). Para saintis melakukan penghitungan, dan hasilnya oleh para ulama dan pemerintah kemudian digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam sidang (itsbat). Ini merupakan implikasi dari hadits Rasulullah saw yang memerintahkan: صُوْمُوْا لرُؤْيَتِهِ وَافْتِرُوا لِرُؤْيَتِهِ. رواه مسلم Artinya, “Berpuasalah kalian jika telah melihat (melakukan observasi) bulan, dan berhari rayalah ketika telah melihat (melakukan observasi terhadap) bulan.” (HR Muslim). Di pesantren-pesantren tertentu, materi astronomi juga menjadi matapelajaran tetap yang terstruktur dalam suatu kurikulum. Seperti di Pondok Pesantren Miftahul Huda Mojosari Kepanjen Malang dalam asuhan KH. Mas Abdul Wahab. Seorang Kiai asal Semarang Jawa Tengah yang kemudian mendirikan Pesantren di desa Mojosari Kepanjen pada sekitar 1962. Kita juga mengenal nama Ajengan Falak (1842-1972) yang terkenal sebagai kiai ahli ilmu falak yang juga diajak oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah mendirikan Nahdlatul Ulama. Kita juga mengenal para tokoh astronomi dari kalangan pesantren di Indonesia beserta karya-karya mereka pada generasi yang lebih dahulu. Di antara mereka adalah Syaikh Ahmad Dahlan as-Simarani (juga disebut sebagai At-Tirmasi). Karya beliau adalah: Tadzkiratul Ikhwân fî Ba’dhi Tawârîkhi wal a’mâlil Falakiyati bi Semarang. Terdapat pula nama Habib Usman Bin Abdillah Bin ‘aqil bin Yahya atau yang dikenal dengan Mufti Betawi. Ia menulis kitab Îqâdzun Niyâm fî mâ Yata’alaqahu bil Abillah was Shiyâm. Terdapat pula nama seperti Syekh Taher Jalaludin al-Azhari dengan karyanya, Natîjatul Ummi dan Pati Kiraan pada Menentukan Waktu yang Lima. Terdapat pula nama Muhammad Djamil Djambek dengan karyanya Diyâ-un Nirin fî mâ Yata’allaqu bil Kawâkibin (Kholilah, 2016). Dalam perkembangan saat ini, kita lihat ilmu astronomi tidak saja diterapkan untuk menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan. Melainkan juga untuk menentukan awal bulan yang lain. Kita juga melihat bahwa praktik ilmu falak juga telah terlembagakan dengan baik di dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Suatu hal yang sangat menggembirakan pula adalah banyak pondok pesantren yang memiliki lembaga khusus di dalamnya yang bergerak di dalam bidang kajian dan pengembangan ilmu falaq. Di antaranya adalah seperti: (1) Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Brebes Jawa Tengah; (2) Pondok Pesantren Salafiyah Kajen Pati Jawa Tengah; (3) Pondok Pesantren Tremas Pacitan Jawa Timur; (4) Pondok Pesantren Lirboyo Kediri; (5) Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri Jawa Timur; (6) Pesantren Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan; dan (7) Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan. Hal ini tentu saja menggembirakan bagi umat Islam dan khususnya bagi kalangan pondok pesantren. Kita telah melihat pula bahwa para santri telah melakukan kegiatan observasi bulan di beberapa titik pemantauan pada setiap bulan Ramadhan. Meskipun penulis belum melakukan pengukuran datanya, jumlah mereka tidak kalah besar pula dari pada para akademisi di perguruan tinggi. Tahap selanjutnya, kita harap sambutan baik dari pemerintah, yang tentu saja tidak dalam semua hal, melainkan hanya dalam beberapa hal saja. Karena bagaimanapun kita setuju, bahwa di satu sisi layanan yang baik dari pemerintah akan sangat membantu, dan di sisi lain kemandirian dan integritas pesantren juga harus dijaga. Kita telah melihat peran pemerintah dalam kemajuan pesantren seperti mengenai RUU Pesantren. Demikian pula kita melihat bahwa Kementerian Agama pada tahun 2017 berkomitmen untuk memperkuat kajian falak di pesantren. Ini merupakan perkembangan yang sangat menggembirakan yang harus terus dikawal. Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya. Ustadz R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd., Pengajar Fiqih di Pondok Pesantren Al-Fithriyah Kepanjen dan Dosen Filsafat Pendidikan Islam di STAI Nahdlatul Ulama Karangploso Malang. Sumber: https://islam.nu.or.id/syariah/ilmu-falak-integrasi-sains-dan-agama-vFuaj

Astronomi, juga disebut ilmu bintang atau ilmu falak, adalah ilmu alam yang mempelajari benda langit dan fenomena alam yang terjadi di luar Bumi, termasuk fenomena di atmosfer atas Bumi yang berasal dari luar angkasa seperti meteor dan aurora.

Astronomi

Lubang Hitam

Dilansir NASA, Kamis (14/10/2021), Lubang hitam atau yang biasa disebut dengan black hole adalah tempat di ruang angkasa yang di mana menarik begitu banyak gravitasi, sehingga cahaya tidak bisa keluar. Gravitasi begitu kuat karena telah terjepit ke dalam ruang kecil dan karena tidak ada cahaya yang bisa keluar, maka lubang hitam tidak dapat terlihat dengan mata manusia.

Namun, jika menggunakan teleskop ruang angkasa dengan alat khusus dapat membantu untuk menemukan lubang hitam tersebut. Alat khusus ini dapat melihat bagaimana gerakan bintang yang sangat dekat dengan lubang hitam, berbeda dari bintang lainnya.

Teori Terbentuknya Alam Semesta

Teori pembentukan alam semesta yang terbaik dan banyak didukung para ahli sampai sekarang adalah Teori Big Bang. Teori ini meyakini bahwa terbentuknya alam semesta berasal dari dentuman yang dahsyat. Teori Big Bang dikemukakan oleh Abbe Lemaitre pada tahun 1920-an. Teori ini meyakini bahwa alam semesta berasal dari gumpalan atom yang sangat besar. Suhu gumpalan atom ini diperkirakan berkisar antara 10 milyar sampai 1 triliun derajat Celcius.

Teori keadaan tetap dirumuskan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle pada tahun 1948. Menurut mereka, alam semesta ini tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Tidak ada galaksi yang diawali dari ledakan bola kosmik dan yang semisalnya. Alam semesta terdiri dari galaksi yang datang saling menggantikan. Galaksi yang tergantikan akan menjauhi galaksi lainnya dalam ekspansinya.

Setelah adanya teleskop, William Herschel menemukan adanya nebula yang awalnya dianggap sebagai kumpulan gas yang gagal menjadi bintang.

Materi Gelap

Materi gelap adalah zat tak kasat mata yang dapat menembus ruang. Zat ini berkontribusi terhadap 80 persen materi di alam semesta. Para ahli astronomi dapat mengetahui keberadaannya, karena materi gelap ini dapat mendistorsi cahaya dari bintang-bintang yang jauh.

Sebagian besar massa di alam semesta dipercaya berada dalam bentuk ini. Menentukan sifat dari materi gelap juga dikenal sebagai masalah materi gelap atau masalah hilangnya massa, dan merupakan salah satu masalah penting dalam kosmologi modern.

Jarak perjalanan yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun disebut tahun cahaya. Tahun cahaya adalah satuan waktu dan jarak. Bukanlah hal yang sulit untuk memahaminya. Anggap saja seperti ini: Cahaya bergerak dari Bulan ke mata kita dalam waktu 1 detik, yang berarti jarak Bulan adalah 1 detik cahaya. Cahaya Matahari membutuhkan waktu sekitar 8 menit untuk mencapai mata kita, sehingga jarak Matahari adalah sekitar 8 menit cahaya. Cahaya dari sistem bintang terdekat, Alpha Centauri, membutuhkan sekitar 4,3 tahun untuk sampai di Bumi, sehingga sistem bintan g ini dikatakan berjarak 4,3 tahun cahaya.

Apakah Kecepatan Cahaya Konstan?
Cahaya merambat dalam gelombang, dan, seperti suara, dapat diperlambat tergantung pada apa yang dilaluinya. Tidak ada yang bisa melampaui kecepatan cahaya dalam ruang hampa. Namun, jika sebuah wilayah di ruang angkasa mengandung materi apapun, bahkan materi seperti debu, cahaya dapat melengkung ketika berinteraksi dengan partikel debu sehingga kecepatannya menurun.
Cahaya yang bergerak melalui atmosfer Bumi bergerak hampir secepat cahaya di ruang hampa, sementara cahaya yang melewati sebuah berlian, kecepatannya akan melambat hingga separuhnya.

Tekhnik Nuklir

Sentuhan Teknik Nuklir Dalam Produk Elektronik

Ada tiga jenis reaktor nuklir tergantung pada tujuan penggunaannya. Yang pertama adalah reaktor yang digunakan untuk tujuan penelitian, biasa disebut reaktor riset. Yang kedua adalah reaktor nuklir yang dirancang untuk menghasilkan listrik, biasa disebut sebagai reaktor daya, dan digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Reaktor ketiga adalah reaktor yang dirancang untuk menjalankan peran ganda sebagai pembangkit listrik (power reactor) dan penghasil bahan bakar fisi (bertindak sebagai bahan bakar nuklir), yang biasa dikenal sebagai reaktor breeder.

Polimerisasi Radiasi

Penggunaan teknologi survei besar adalah dalam proses kimia industri. Karena energi tinggi dilakukan, radiasi dapat berfungsi sebagai katalis untuk merangsang generasi perubahan kimia, sehingga satu adalah perubahan bahan kimia seperti cairan dari senyawa organik dari senyawa organik kelompok monomer pada polimerisasi. Salah satu tanda monomer ini adalah bahwa ketika guncangan radiasi dibuat, dapat diubah menjadi zat baru yang sangat solid, yang merupakan bahan yang sangat solid pada suhu kamar. Teknik manufaktur polimer yang memiliki radiasi ini disebut sebagai polimerisasi radiasi. Di bidang industri, Anda dapat menggunakan teknologi polimerisasi radiasi untuk mendapatkan plastik berkualitas tinggi karena sangat kuat dan tahan panas.

Reaksi Nuklir

Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses dari dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.

Limbah Radioaktif

Limbah Radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menjelaskan bahwa limbah radioaktif dihasilkan dari berbagai aktivitas proses, dari sejak penambangan di alam, pengolahan hingga penggunaannya, untuk berbagai tujuan. Limbah radioaktif dianggap membahayakan manusia ketika mencemari air dan udara. Kontaminasi limbah radioaktif pada air dan udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia. Kontaminan ini memancarkan radiasi dalam tubuh manusia, sehingga menyebabkan kanker sampai kematian.

Tekhnik Robotika dan Kecerdasan Buatan

Internet of Things

Internet of things adalah suatu konsep atau program dimana sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan.

Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode komunikasi.

Unsur – unsur IoT

pembahasan mengenai unsur – unsur IoT. Setidaknya, terdapat lima unsur pembentuk dari internet termasuk juga kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, dan lain sebagainya. Berikut merupakan penjabarannya:

Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia berarti kecerdasan buatan merupakan merupakan sebuah penemuan yang dapat memberikan kemampuan bagi setiap teknologi atau mesin untuk berpikir (menjadi “smart”). Jadi, AI disini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data, pemasangan jaringan, dan pengembangan algoritma dari kecerdasan buatan.

Konektivitas atau biasa disebut dengan hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah sistem IoT yang terdiri dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling terhubung dengan jaringan. Sehingga dapat menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien.

Sensor merupakan unsur yang menjadi pembeda dari IoT dengan mesin canggih yang lain. Dengan adanya sensor, mampu untuk mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana dapat mengubah IoT dari jaringan standar yang cenderung pasif menjadi sistem aktif yang terintegrasi dengan dunia nyata.

Banyak mesin modern yang masih menggunakan keterlibatan (engagement) secara pasif. Namun, yang menjadi pembeda dari mesin yang lain, IoT telah menerapkan metode paradigma aktif dalam berbagai konten, produk, serta layanan yang tersedia.
Cara Kerja IoT

Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang terbentuk akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau mesin dalam melakukan fungsi atau kerja.

Embedded System
GAMBAR SYSTEM EMBEDDED!!

Sistem Embedded adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer, baik dengan kemampuan tetap atau dapat diprogram, yang dirancang untuk fungsi tertentu atau fungsi dalam sistem yang lebih besar.

Bagaimana Sistem Kerja nya?

Embedded system atau sistem tertanam merupakan sistem komputer khusus yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu dan biasanya sistem tersebut tertanam dalam satu kesatuan sistem. Bekerja di lingkungan luar ruangan IT. Memiliki tugas yang spesifik. Beda dengan PC atau Server yang relatif lebih multi purpose.

Komponen Dari Suatu Embedded System

Embedded System terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras meliputi mikroprosesor atau mikrokontroler dengan

penambahan memori eksternal, I/O dan komponen lainnya seperti sensor, keypad, LED, LCD, dan berbagai macam aktuator lainnya.

Cyber Physical System

Cyber Physical System (Sistem Fisik Siber) adalah sistem yang terdiri dari subsistem fisik , komputasi dan jaringan komunikasi Pada sistem embedded, suatu mikroprosesor atau pengolah informasi lainnya dihubungkan dengan suatu system fisik. Keadaan dari system fisik dibaca oleh mikroprosesor, kemudian program di mikroprosesor mengatur system fisik.

Nano Tekhnologi

Nanoteknologi adalah ilmu dan teknologi untuk menciptakan bahan, struktur fungsional, dan perangkat pada skala nanometer. Menurut definisi lain, nanoteknologi adalah pemahaman dan manipulasi material mulai dari ukuran 1 hingga 100 nm, dan fenomena unik yang terjadi di sini dapat digunakan untuk aplikasi baru. Nanoteknologi memiliki aplikasi yang luas dan berdampak mulai dari material canggih, transportasi, kedirgantaraan, kedokteran, lingkungan, dan teknologi informasi hingga energi.

Nanomaterial Sebagai Produk Nanoteknologi.

Meskipun definisi nanomaterial belum disepakati di antara para ahli material, istilah nanomaterial sering dikaitkan dengan material dengan struktur berukuran x1100 nm dan biasanya memiliki sifat yang berbeda dari molekul atau material dalam keadaan massal. Nanomaterials telah dipelajari selama lebih dari satu dekade secara interdisipliner dan interdisipliner menggunakan berbagai pendekatan nanoteknologi (Chow et al., 1996). Kimia, khususnya kimia material, telah memainkan peran penting sebagai cabang ilmu yang berkaitan dengan sintesis material dan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan terkini, terutama dalam mengontrol dan memberikan sifat unik pada material nano.

Aplikasi Nanoteknologi Di Bidang Energi

Seperti dijelaskan di atas, nanomaterial adalah material yang sangat menarik karena memiliki sifat yang sangat berbeda dari yang terlihat pada skala makroskopik. Misalnya, ketika platinum massal, yang dikenal sebagai bahan inert, diperkecil ke skala nano, ia dapat diubah menjadi bahan

katalitik, sedangkan bahan yang stabil seperti aluminium dapat diubah menjadi bahan yang mudah terbakar. Pendekatan nanoteknologi di bidang energi diharapkan mampu merevolusi teknologi energi secara signifikan.

Beberapa bidang teknologi energi di mana nanoteknologi telah muncul saat ini adalah:
  • 1. Photovoltaics: pendekatan nanoteknologi menghemat biaya operasi sampai 100 kali lebih murah daripada teknologi konvensional .
  • 2. Reduksi fotokatalitik : dapat mereduksi CO2 menjadi metanol.
  • 3. Fotokonversi langsung (direct photoconversion) : dapat menghasilkan gas hidrogen dari air
  • 4. Sel Bahan Bakar (fuel cells) : nanoteknologi dibidang fuel cell menurunkan biaya 10-100 lipat teknologi konvensional
  • 5. Batere dan kapasitor super (batteries and supercapacitors) : memiliki kemampuan 10-100 kali lipat teknologi konvensional
  • 6. Penyimpan hidrogen (H2 storage) : lebih ringan daripada teknologi konvensional
  • 7. Kabel daya (Power cables seperti superconductors atau quantum conductors) : dapat menghemat energi listrik secara signifikan.
  • 8. Nanoelectronics: memberi dampak revolusioner pada komputer, sensors and devices.
  • 9. Robot berbasis nanoelectronics : memungkinkan konstruksi dan perwatan struktur sel surya di ruang angkasa dan perawatan reaktor nuklir.
  • 10. Material super kuat dan ringan (Super-strong, light weight materials) : menurunkan bobot benda sehingga dapat menghemat biaya produksi dan meningkatkan efisiensi produk.

Website ini sedang Di Uji coba oleh Awdev Developer