Al-Hikam Pasal 37-38

Perbedaan pandang orang sudah wushul dengan salik


شتان بين من يستد لُّ به او يستد لُّ عليهِ . المستدلُّ بهِ عرف الحق َّ لاَهله فاَثبت الاَمرَ من وجود اَهله . والاِ ستدلالُ عليهِ من عدمِ الوُصولِ اِليهِ. وَالاَّ فَمتىَ غابَ حتي يُستدلَّ عليهِ ومتىَ بعدَ حتى تكونَ الاَثارَُ هِيَ الَّتيِ توصِلُ اِليهِ

37."Jauh berbeda orang yang berpendapat (membuat dalil); adanya Alloh menunjukkan adanya alam, dengan orang yang berpendapat (membuat dalil); bahwa adanya alam inilah yang menunjukkan adanya Alloh. Orang yang berpendapat adanya Alloh menunjukkan adanya alam, yaitu orang yang mengenal hak dan meletakkan pada tempatnya, sehingga menetapkan adanya sesuatu dari asal mulanya. Sedang orang yang berpendapat adanya alam menunjukkan adanya Alloh, karena ia tidak sampai kepada Alloh. Maka kapnkah Alloh itu ghaib sehingga memerlukan dalil untuk mengetahuinya. Dan kapankah Alloh itu jauh sehingga adanya alam ini dapat menyampaikan kepadanya."

Syarah

Orang yang wushul ila-lloh itu ada dua cara :

1. Muriiduun / Salikuun yaitu: orang yang mengharapkan bisa wushul kepada Alloh.

2. Murooduun / Majdzubuun yaitu: orang dikehendaki oleh Alloh atau ditarik oleh Alloh sehingga bisa wushul kepada Alloh.

Golongan pertama (Muriiduun / Salikuun) dalam suluknya masih terhalang dari Alloh, karena mata hatinya masih masih melihat selain Alloh, Alloh masih ghoib dalam mata hatinya, sehingga dia menggunakan makhluk (selain Alloh) untuk dalil adanya (wujudnya) Alloh. Lisannya berdzikir, diya yaqin kalau yangmenggerakkan lisannya berdzikir itu alloh, tapi dia masih memperhatikan lisan dan dzikirnya, belum memperhatikan Alloh yang menggerakkan lisannya.

Golongan kedua (Murooduun / Majdzubuun) dia langsung ditarik oleh Alloh dan dihadapi Alloh, sehingga hilanglah semua makhlk selain Alloh dalam mata hatinya, semua tidak ada wujudnya, yang wujud hanya Alloh. Tapi ketika dia turun kebawah lagi(sadar dengan kehidupan dunia) dia tahu semua makhluk itu wujud karena wujudnya Alloh.


ليُنفق ذوسَعَةٍ من سعَتهِ الوَاصِلوْنَ اِليهِ ومن قدِرَ عليهِ رِزْقهُ السَّا ءِرُونَ اِليْهِ

38."Hendaknya membelanjakan tiap orang kaya menurut kekayaannya, ialah mereka yang telah sampai kepada Alloh. Dan orang yang terbatas rezekinya, yaitu orang sedang berjalan menuju kepada Alloh."

Syarah

Orang yang telah sampai kepada Alloh, karena mereka telah terlepas dari kurungan melihat kepada sesuatu selain Allah, ke alam tauhid, maka luaslah pandangan mereka, maka mereka berbuat di alam mereka lebih lapang, sebaliknya orang yang masih merangkak-rangkak di dalam ilmu dan faham yang terbatas, mereka inipun mengeluarkan sekedarnya.