Al-Hikam Pasal 99-101
“Amal Dan Balasan Dari Alloh”
جَلَّ رَبُّناَ اَنْ يُعاَملهُ العَبْدُ نَقْداً فَيُجاَزِيهُ نَسِيْـءَـةً
99. "Maha agung Tuhan, jika seorang hamba beramal kontan (segera) dan di balas kemudian hari".
Syarah
Pembalasan amal itu tidak khusus di akhirat saja, tapi kadang sebagian ada yang di wujudkan didunia,supaya mendorong semangatnya amal, dan sebagai tanda diterimanya amal.
كَفىَ من جَزَاءهِ اِيَّاكَ علىَ الطاَّعةِ اَنْ رَضِيكَ لها اَهْلاً
100."Cukuplah menjadi balasan Alloh atas ketaatanmu jika Alloh ridho menjadikan engkau ahli taat beribadah."
Syarah
Apabila tidak ada Ridho Alloh, pasti sifat manusia itu malas melakukan taat dan tidak memperhatikan ibadahnya.
Jadi apabila Alloh memberi kemudahan bisa melaksanakan ibadah, hakikatnya itu suatu pembalasan dan anugerah yang sangat besar yang ada di dunia.
Ingatlah! Kita itu mahluk yang hina, tidak berhak dan pantas mengabdi/hidmah kepada Raja diRaja (ALLOH), jadi kalau Alloh mendekatkan kita bisa mengabdi kepada-Nya, dan Alloh ridho kepada kita menjadi ahli hidmah, itu suatu nikmat yang sangat besar.
Taufiq dan hidayah dari Alloh yang diberikan kepada seorang hamba itu sebagai karunia yang sebesar-besarnya bagi seorang hamba, sebab dengan hidayah dan taufiq itulah seorang hamba dapat menerima nikmat dan bahagia dunia akhirat.
كفىَ العاَمِلِينَ جَزَاءً ماَهوَ فاَتِحُهُ على قلوبِهِمْ فِي طاَعَتِهِ وَماَ هُوَ مُورِدُهُ عليهِمْ من وُجُودِ موءَانَسَتِهِ
101. “Cukuplah sebagai balasan dari Alloh pada orang-orang yang beramal,apa yang telah dibukakan Alloh dalam hati mereka dari kebiasaan melakukan taat dan apa yang di berikan Alloh pada mereka berupa kesenangan berdzikir kepuasan berkholwat,menyendiri dengan Alloh”.
Syarah
Tidak ada nikmat didunia ini yang menyamai/menyerupai nikmat surga, kecuali nikmat yang dirasakan oleh ahli dzikir,dalam perasaan hati.