Al-Hikam Pasal 110
“Waktu Terbaik Untuk Hamba”
خَيْرُ اَوقاَتِكَ وَقْتٌ تَشْهَدُ فيهِ وُجُودُ فاَقَتِكَ وَتُرَدُّ فيِهِ اِلٰى وُجُودِ ذِلَّتِكَ
” Sebaik-baik waktu dalam hidupmu, ialah saat-saat dimana engkau merasa dan mengkui kefakiran / kebutuhanmu, dan kembali pada adanya kerendahan dirimu”.
Syarah
Sebaik-baik waktu dalam masa hidupmu, ialah saat ingat kepada Alloh dan putus hubungan dengan segala suatu selainNya. Yaitu disaat merasakan benar-benar kebutuhanmu kepada Alloh, sedang segala sesuatu yang lainnya tidak dapat menolong meringankan kebutuhanmu. Dan tidak ada pengharapan selain padaAlloh. Maka pada saat itu murnilah pengertian tauhidmu kepada Alloh.
Diceritakan: Syeih ‘Ato’ as-sulamy itu selama tuju hari tidak merasakan makanan sama sekali dan dia tidak bisa berbuat apa-apa, tapi dalam kondisi seperti itu hati beliau tambah senang, dan berkata(berdo’a): Ya Tuhanku, jika Engkau tidak memberi makanan kepadaku tiga hari lagi tentu aku akan sholat seribu rokaat.
Syeih Fathul-Mushily pada satu malam pulang kerumahnya, dan dirumahnya tidak ada makanan, tidak ada lampu, tidak ada kayu bakar. Lalu dia memuji kepada Alloh dengan munajatnya: Ya Tuhanku, sebab apa aku Engkau tempatkan pada tempatnya para kekasihMu? .