Al-Hikam Pasal 125
“Jangan terpengaruh dengan makhluk”
٭ اِنَّماَ يَسْتوحِشُ العِباَدُ وَالزُّهاَدُ مِنْ كُلِّ شيءٍ لِغَيْبَتِهِمْ عَنِ اللهِ فِى كُلِّ شىءٍ فَلَو شَهِدوُهُ فِى كُلِّ شىءٍ لَمْ يَسْتوحِشُوا مِنْ شَىءٍ ٭
Sesungguhnya yang menyebabkan kerisauan/kesusahan hati para ‘Ubbad (orang-orang ahli ibadah) dan Zuhhad (orang-orang ahli zuhud) dari segala sesuatu itu karena mereka masih terhijab/ tidak melihat Alloh dalam apa yang mereka lihat itu, tatapi andaikan mereka melihat Alloh dalam segala sesuatu (mahluk), pasti dia tidak akan risau dari/terhadap segala sesuatu
Syarah
Yang dinamakan ‘Ubbad/ahli ibadah ialah: orang-orang yang bertaqorrub/mendekatkan diri kepada Alloh dengan berbagai macam amal ibadah. Sedangkan Zuhhad/ahli zuhud ialah orang yang bertaqorrub/mendekatkan diri kepada Alloh dengan jalan tawakkal/menyerahkan diri hanya kepada Alloh. Kedua golongan ini selalau ingin menjauh dari masyarakat/sesama makhluk, itu dikarenakan mereka merasa bahwa masarakat/mahluk menjadi perintang mereka dalam mendekatkan diri kepada Alloh, tapi sekiranya mereka lebih mendalam dalam ma’rifat kepada Alloh, tentu mereka tidak dapat terhalang oleh suatu apapun, sebab Alloh berada dalam segala sesuatu, maka tidak ada sesuatu yang melupakan dari Alloh, bahkan sebaliknya masarakat/mahluk itu bisa mangingatkan kepada Alloh ta’ala.