Luqman Ayat 1-20
{ الم } الله أعلم بمراده به
1. (Alif lam mim) hanya Allah saja yang mengetahui arti dan maksud ayat ini.
{ تلك } أي هذه الآيات { آيات الكتاب } القرآن { الحكيم } ذي الحكمة والإضافة بمعنى من
2. (Inilah) yakni ayat-ayat ini (ayat-ayat Alkitab) yakni Alquran (yang mengandung hikmah) idhafah lafal aayatu kepada lafal al-kitaabi mengandung makna min, maksudnya sebagian dari Alquran.
هو { هدى ورحمة } بالرفع { للمحسنين } وفي قراءة العامة بالنصب حالا من الآيات العامل فيها ما في { تلك } من معنى الإشارة
3. Dia, yakni Alquran (menjadi petunjuk dan rahmat) lafal rahmatun dibaca rafa' (bagi orang-orang yang berbuat kebaikan) pada umumnya qiraat lafal rahmatun dibaca nashab sehingga bacaannya menjadi hudan wa rahmatan. Kedudukannya menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari lafal aayatul kitaabi dan 'amilnya adalah makna isyarat yang terkandung dalam lafal tilka. Maksudnya, ayat-ayat Alquran ini sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.
{ الذين يقيمون الصلاة } بيان للمحسنين { ويؤتون الزكاة وهم بالآخرة هم يوقنون } هم الثاني تأكيد
4. (Yaitu orang-orang yang mendirikan salat) lafal ayat ini berkedudukan menjadi bayan atau penjelasan bagi lafal muhsiniin, maksudnya orang-orang yang berbuat kebaikan itu adalah orang-orang yang mendirikan salat (menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya hari akhirat) lafal hum yang kedua merupakan pengukuh makna bagi lafal hum yang pertama.
{ أولئك على هدى من ربهم وأولئك هم المفلحون } الفائزون
5. (Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung) yakni orang-orang yang memperoleh keberuntungan.
{ ومن الناس من يشتري لهو الحديث } أي ما يلهي منه عما يعني { ليضل } بفتح الياء وضمها { عن سبيل الله } طريق الإسلام { بغير علم ويتخذها } بالنصب عطفا على يضل وبالرفع عطفا على يشتري { هزوا } مهزوءا بها { أولئك لهم عذاب مهين } ذو إهانة
6. (Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna) maksudnya (untuk menyesatkan) manusia; lafal ayat ini dapat dibaca liyadhilla dan liyudhilla (dari jalan Allah) dari jalan Islam (tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu) kalau dibaca nashab yaitu wa yattakhidzahaa berarti diathafkan kepada lafal yudhilla, dan jika dibaca rafa' yaitu wa yattakhidzuhaa, berarti diathafkan kepada lafal yasytarii (olok-olokan) menjadi objek ejekan dan olokan mereka. (Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan) azab yang hina sekali.
{ وإذا تتلى عليه آياتنا } أي القرآن { ولى مستكبرا } متكبرا { كأن لم يسمعها كأن في أذنيه وقرا } صمما وجملتا التشبيه حالان من ضمير ولى أو الثانية بيان للأولى { فبشره } أعلمه { بعذاب أليم } مؤلم وذكر البشارة تهكم به وهو النضر بن الحارث كان يأتي الحيرة يتجر فيشتري كتب أخبار الأعاجم ويحدث بها أهل مكة ويقول : إن محمدا يحدثكم أحاديث عاد وثمود وأنا أحدثكم أحاديث فارس والروم فيستملحون حديثه ويتركون استماع القرآن
7. (Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) ayat-ayat Alquran (dia berpaling dengan menyombongkan diri) dengan rasa sombong (seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya) artinya kedua telinganya tersumbat; dan kedua jumlah tasybih menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari dhamir yang terkandung di dalam lafal walla, atau tasybih yang kedua menjadi bayan atau penjelasan bagi tasybih yang pertama (maka beri kabar gembiralah dia) beritahukanlah kepadanya (dengan azab yang pedih) azab yang menyakitkan. Disebutkannya lafal al-bisyaarah dimaksudkan sebagai tahakkum atau ejekan, dan orang yang dimaksud adalah Nadhr bin Harits. Dia datang ke negeri Al-Hairah dengan tujuan berniaga, lalu ia membeli kitab-kitab cerita orang-orang Ajam. Setelah itu ia menceritakan isinya kepada penduduk Mekah seraya mengatakan, "Sesungguhnya Muhammad telah menceritakan kepada kalian kisah-kisah kaum Ad dan kaum Tsamud, dan sekarang saya akan menceritakan kepada kalian kisah-kisah tentang kerajaan Romawi dan kerajaan Persia." Ternyata mereka menyenangi kisah Nadhr itu, karenanya mereka meninggalkan Alquran serta tidak mau mendengarkannya lagi.
{ إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات لهم جنات النعيم }
8. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan).
{ خالدين فيها } حال مقدرة أي مقدرا خلودهم فيها إذا دخلوها { وعد الله حقا } أي وعدهم الله ذلك وحقه حقا { وهو العزيز } الذي لا يغلبه شيء فيمنعه من إنجاز وعده ووعيده { الحكيم } الذي لا يضع شيئا إلا في محله
9. (Kekal mereka di dalamnya) lafal ayat ini menjadi hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal muqaddarah. Maksudnya telah dipastikan mereka kekal di dalamnya bila mereka memasukinya (sebagai janji Allah yang benar) Allah telah menjanjikan hal tersebut kepada mereka dengan janji yang sebenar-benarnya. (Dan Dialah Yang Maha Perkasa) yang tidak ada sesuatu pun dapat mengalahkan-Nya sehingga Dia tidak akan menunaikan janji dan ancaman-Nya (lagi Maha Bijaksana) yang tiada meletakkan sesuatu melainkan pada tempatnya.
{ خلق السماوات بغير عمد ترونها } أي العمد جمع عماد وهو الإسطوانة وهو صادق بأن لا عمد أصلا { وألقى في الأرض رواسي } جبالا مرتفعة لـ { أن } لا { تميد } تتحرك { بكم وبث فيها من كل دابة وأنزلنا } فيه التفات عن الغيبة { من السماء ماء فأنبتنا فيها من كل زوج كريم } صنف حسن
10. (Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kalian melihatnya) lafal 'amadin adalah bentuk jamak dari lafal 'imaadun yaitu pilar penyangga, dan memang langit itu tidak ada pilar yang menyangganya sejak diciptakannya (dan Dia meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi) yakni gunung-gunung yang tinggi dan besar-besar supaya (jangan) tidak (menggoyangkan) tidak bergerak-gerak sehingga mengguncang (kalian dan mengembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan) di dalam ungkapan ayat ini terkandung iltifat dari ghaibah, seharusnya wa anzala (air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik) dari jenis tumbuh-tumbuhan yang baik.
{ هذا خلق الله } أي مخلوقه { فأروني } أخبروني يا أهل مكة { ماذا خلق الذين من دونه } غيره : أي آلهتكم حتى أشركتموها به تعالى وما إستفهام إنكار مبتدأ وذا بمعنى الذي يصلته خبره وأروني معلق عن العمل وما بعده سد مسد المفعولين { بل } للإنتقال { الظالمون في ضلال مبين } بين بإشراكهم وأنتم منهم
11. (Inilah ciptaan Allah) yakni makhluk-Nya (maka perlihatkanlah oleh kalian kepadaku) ceritakanlah kepadaku, hai penduduk Mekah (apa yang telah diciptakan oleh sesembahan-sesembahan kalian selain Allah) yang telah diciptakan oleh selain-Nya, yang dimaksud adalah sesembahan-sesembahan kalian, sehingga kalian menyekutukannya dengan Allah Kata tanya maa menunjukkan makna ingkar, berkedudukan sebagai mubtada, sedangkan lafal dzaa yang berarti sama dengan lafal al-ladzii berikut dengan shilahnya menjadi khabar. Lafal aruuni tidak diberlakukan pengamalannya, sedangkan lafal-lafal yang sesudahnya menempati kedudukan sebagai kedua maf`ulnya. (Sebenarnya) akan tetapi (orang-orang yang lalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata) disebabkan mereka menyekutukan Allah dan kalian adalah sebagian dari mereka.
{ ولقد آتينا لقمان الحكمة } منها العلم والديانة والإصابة في القول وحكمه كثيرة مأثورة كان يفتي قبل بعثه داود وأدرك بعثته وأخذ عنه العلم وترك الفتيا وقال في ذلك : ألا أكتفي إذا كفيت وقيل له أي الناس شر ؟ قال : الذي لا يبالي إن رآه الناس مسيئا { أن } أي وقلنا له أن { اشكر لله } على ما أعطال من الحكمة { ومن يشكر فإنما يشكر لنفسه } لأن ثواب شكره له { ومن كفر } النعمة { فإن الله غني } عن خلقه { حميد } محمود في صنعه
12. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Luqman hikmah) antara lain ilmu, agama dan tepat pembicaraannya, dan kata-kata mutiara yang diucapkannya cukup banyak serta diriwayatkan secara turun-temurun. Sebelum Nabi Daud diangkat menjadi rasul dia selalu memberikan fatwa, dan dia sempat mengalami zaman kenabian Nabi Daud, lalu ia meninggalkan fatwa dan belajar menimba ilmu dari Nabi Daud. Sehubungan dengan hal ini Luqman pernah mengatakan, "Aku tidak pernah merasa cukup apabila aku telah dicukupkan." Pada suatu hari pernah ditanyakan oleh orang kepadanya, "Siapakah manusia yang paling buruk itu?" Luqman menjawab, "Dia adalah orang yang tidak mempedulikan orang lain yang melihatnya sewaktu dia mengerjakan kejahatan." (Yaitu) dan Kami katakan kepadanya, hendaklah (bersyukurlah kamu kepada Allah) atas hikmah yang telah dilimpahkan-Nya kepadamu. (Dan barang siapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri) karena pahala bersyukurnya itu kembali kepada dirinya sendiri (dan barang siapa yang tidak bersyukur) atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepadanya (maka sesungguhnya Allah Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) Maha Terpuji di dalam ciptaan-Nya.
{ و } أذكر { إذ قال لقمان لابنه وهو يعظه يا بني } تصغير إشفاق { لا تشرك بالله إن الشرك } بالله { لظلم عظيم } فرجع إليه وأسلم
13. (Dan) ingatlah (ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia menasihatinya, "Hai anakku) lafal bunayya adalah bentuk tashghir yang dimaksud adalah memanggil anak dengan nama kesayangannya (janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan) Allah itu (adalah benar-benar kelaliman yang besar.") Maka anaknya itu bertobat kepada Allah dan masuk Islam.
{ ووصينا الإنسان بوالديه } أمرناه أن يبرهما { حملته أمه } فوهنت { وهنا على وهن } أي ضعفت للحمل وضعفت للطلق وضعفت للولادة { وفصاله } أي فطامه { في عامين } وقلنا له { أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير } أي المرجع
14. (Dan Kami wasiatkan kepada manusia terhadap kedua orang ibu bapaknya) maksudnya Kami perintahkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang ibu bapaknya (ibunya telah mengandungnya) dengan susah payah (dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah) ia lemah karena mengandung, lemah sewaktu mengeluarkan bayinya, dan lemah sewaktu mengurus anaknya di kala bayi (dan menyapihnya) tidak menyusuinya lagi (dalam dua tahun. Hendaknya) Kami katakan kepadanya (bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada Akulah kembalimu) yakni kamu akan kembali.
{ وإن جاهداك على أن تشرك بي ما ليس لك به علم } موافقة للواقع { فلا تطعهما وصاحبهما في الدنيا معروفا } أي بالمعروف : البر والصلة { واتبع سبيل } طريق { من أناب } رجع { إلي } بالطاعة { ثم إلي مرجعكم فأنبئكم بما كنتم تعملون } فأجازيكم عليه وجملة الوصية وما بعدها اعتراض
15. (Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu) yakni pengetahuan yang sesuai dengan kenyataannya (maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang makruf) yaitu dengan berbakti kepada keduanya dan menghubungkan silaturahmi dengan keduanya (dan ikutilah jalan) tuntunan (orang yang kembali) orang yang bertobat (kepada-Ku) dengan melakukan ketaatan (kemudian hanya kepada Akulah kembali kalian, maka Kuberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) Aku akan membalasnya kepada kalian. Jumlah kalimat mulai dari ayat 14 sampai dengan akhir ayat 15 yaitu mulai dari lafal wa washshainal insaana dan seterusnya merupakan jumlah i'tiradh, atau kalimat sisipan.
{ يا بني إنها } أي الخصلة السيئة { إن تك مثقال حبة من خردل فتكن في صخرة أو في السماوات أو في الأرض } أي في أخفى مكان من ذلك { يأت بها الله } فيحاسب عليها { إن الله لطيف } باستخراجها { خبير } بمكانها
16. ("Hai anakku, sesungguhnya) perbuatan yang buruk-buruk itu (jika ada sekalipun hanya sebesar biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi) atau di suatu tempat yang paling tersembunyi pada tempat-tempat tersebut (niscaya Allah akan mendatangkannya) maksudnya Dia kelak akan menghisabnya. (Sesungguhnya Allah Maha Halus) untuk mengeluarkannya (lagi Maha Waspada) tentang tempatnya.
{ يا بني أقم الصلاة وأمر بالمعروف وانه عن المنكر واصبر على ما أصابك } بسبب الأمر والنهي { إن ذلك } المذكور { من عزم الأمور } أي معزوماتها التي يعزم عليها لوجوبها
17. (Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu) disebabkan amar makruf dan nahi mungkarmu itu. (Sesungguhnya yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (termasuk hal-hal yang ditekankan untuk diamalkan) karena mengingat hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang wajib.
{ ولا تصعر } وفي قراءة تصاعر { خدك للناس } لا تمل وجهك عنهم تكبرا { ولا تمش في الأرض مرحا } أي خيلاء { إن الله لا يحب كل مختال } متبختر في مشيه { فخور } على الناس
18. (Dan janganlah kamu memalingkan) menurut qiraat yang lain dibaca wa laa tushaa`ir (mukamu dari manusia) janganlah kamu memalingkannya dari mereka dengan rasa takabur (dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh) dengan rasa sombong. (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong) yakni orang-orang yang sombong di dalam berjalan (lagi membanggakan diri) atas manusia.
{ واقصد في مشيك } توسط فيه بين الدبيب والإسراع وعليك السكينة والوقار { واغضض } اخفض { من صوتك إن أنكر الأصوات } أقبحها { لصوت الحمير } أوله زفير وآخره شهيق
19. (Dan sederhanalah kamu dalam berjalan) ambillah sikap pertengahan dalam berjalan, yaitu antara pelan-pelan dan berjalan cepat, kamu harus tenang dan anggun (dan lunakkanlah) rendahkanlah (suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara) suara yang paling jelek itu (ialah suara keledai.") Yakni pada permulaannya adalah ringkikan kemudian disusul oleh lengkingan-lengkingan yang sangat tidak enak didengar.
{ ألم تروا } تعلموا يا مخاطبين { أن الله سخر لكم ما في السماوات } من الشمس والقمر والنجوم لتنتفعوا بها { وما في الأرض } من الثمار والأنهار والدواب { وأسبغ } أوسع وأتم { عليكم نعمه ظاهرة } وهي حسن الصورة وتسوية الأعضاء وغير ذلك { وباطنة } هي المعرفة وغيرها { ومن الناس } أي أهل مكة { من يجادل في الله بغير علم ولا هدى } من رسول { ولا كتاب منير } أنزله الله بل بالتقليد
20. (Tidaklah kalian perhatikan) hai orang-orang yang diajak bicara, tidakkah kalian ketahui (bahwa Allah telah menundukkan untuk kepentingan kalian apa yang di langit) yaitu matahari, bulan dan bintang-bintang supaya kalian mengambil manfaat daripadanya (dan apa yang di bumi) berupa buah-buahan, sungai-sungai dan binatang-binatang (dan menyempurnakan) artinya meluaskan dan menyempurnakan (untuk kalian nikmat-Nya lahir) yaitu diberi bentuk yang baik, anggota yang paling sempurna dan lain sebagainya (dan batin) berupa pengetahuan dan lain sebagainya. (Dan di antara manusia) yakni penduduk Mekah (ada yang membantah tentang keesaan Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk) dari Rasul (dan tanpa Kitab yang memberi penerangan) yang telah diturunkan oleh Allah, melainkan dia melakukan hal itu hanya secara taklid atau mengikut saja.