Al Mukminun Ayat 41-60
041. (Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur) suara yang menandakan turunnya azab dan binasanya makhluk (dengan hak) maka matilah mereka (dan Kami jadikan mereka bagaikan tumbuh-tumbuhan yang kering) Kami jadikan mereka seperti tanaman yang kering atau mati (maka alangkah jauhnya) dari rahmat (bagi orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang yang mendustakan Rasul itu.
042. (Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat) kaum-kaum (yang lain).
043. (Tidak dapat sesuatu umat pun mendahului ajalnya) seumpamanya mereka mati sebelum ajal mereka (dan tidak dapat pula mereka terlambat) dari ajalnya itu. Lafal Yasta'khiruna dalam bentuk jamak dikaitkan kepada lafal Ummatin yang bentuknya muannats, hal ini memandang dari segi maknanya, karena ummatin berarti jamak.
044. (Kemudian Kami utus rasul-rasul Kami berturut-turut) lafal Tatran dapat pula dibaca Tatraa tanpa memakai harakat Tanwin, artinya berturut-turut yang di antara kedua rasul terdapat pemisah jarak waktu yang cukup lama. (Manakala datang kepada suatu umat) lafal Jaa-a Ummatan dapat dibaca Jaa-a ummatan yakni dengan mentashhilkan huruf Hamzah yang kedua, sehingga ucapannya seolah-olah ada huruf Wau (Rasul, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain) Kami samakan mereka dengan umat-umat terdahulu dalam hal terbinasa (dan Kami jadikan mereka buah tutur manusia maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman).
045. (Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda kebesaran Kami, dan bukti yang nyata) hujah yang nyata, yaitu berupa tangan, tongkat dan mukjizat-mukjizat lainnya.
046. (Kepada Firaun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takabur) sombong tidak mau beriman kepada ayat-ayat dan mukjizat-mukjizat, dan juga mereka tidak mau beriman kepada Allah (dan mereka adalah orang-orang yang sombong) yaitu menindas kaum Bani Israel secara lalim.
047. (Dan mereka berkata, "Apakah pantas kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita juga, padahal kaum mereka adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?") yakni kaum Bani Israel; mereka tunduk dan dianggap hina oleh Firaun.
048. (Maka tetaplah mereka mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan).
049. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan Kitab kepada Musa) kitab Taurat (agar mereka) kaumnya, yaitu bangsa Bani Israel (mendapat petunjuk) dengan adanya kitab Taurat itu dari kesesatan. Aku memberikannya sekali turun sesudah Firaun dan kaumnya binasa
050. (Dan telah Kami jadikan putra Maryam) yakni Nabi Isa (beserta ibunya suatu tanda) kekuasaan Kami. Dalam ayat ini tidak disebutkan dua tanda karena keduanya terlibat dalam satu tanda itu, yaitu Maryam dapat melahirkan Nabi Isa tanpa suami (dan Kami menempatkan keduanya di suatu tanah tinggi) yakni tempat di dataran tinggi, yaitu di Baitulmakdis, atau di Damaskus, atau di Palestina; sehubungan dengan hal ini banyak pendapat mengenainya (yang datar) rata tanahnya sehingga para penghuninya menetap dengan nyaman (dan mempunyai banyak sumber air) yang mengalir lagi jernih sebagai suatu kenyataan.
051. (Hai Rasul-rasul! Makanlah dari makanan yang baik-baik) makanan-makanan yang halal (dan kerjakanlah amal yang saleh) amal-amal yang fardu dan sunah. (Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan) maka kelak Aku akan memperhitungkannya atas kalian.
052. (Dan) ketahuilah (bahwasanya ini) yakni agama Islam (adalah agama kalian) hai orang-orang yang diajak bicara, maksudnya kalian harus memeluknya (agama yang satu) lafal Ummatan Waahidatan ini menjadi Hal yang bersifat Lazimah atau tetap. Menurut suatu qiraat yang lain lafal Anna haadzihi dibaca Takhfif sehingga menjadi An Haadzihi, sedangkan menurut qiraat yang lainnya lagi dibaca Inna Haadzihi, dan dianggap sebagai jumlah Isti'naf atau kalimat baru, sehingga artinya menjadi, sesungguhnya agama Islam ini (dan Aku adalah Rabb kalian, maka bertakwalah kalian kepada-Ku) artinya takutlah kalian kepada-Ku.
053. (Kemudian mereka memecah belah) para pengikut Rasul itu (perkara mereka) yakni agama mereka (menjadi beberapa pecahan di antara mereka) lafal Zuburan ini menjadi Hal dari Fa'ilnya lafal Taqaththa'uu, artinya, menjadi sekte-sekte yang bertentangan, seperti yang terjadi di kalangan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani serta lain-lainnya. (Tiap-tiap golongan terhadap apa yang ada pada sisi mereka) agama yang mereka pegang (merasa bangga) merasa puas dan gembira.
054. (Maka biarkanlah mereka) biarkanlah orang-orang kafir Mekah itu (dalam kesesatannya) (sampai suatu waktu) hingga saat kematian mereka.
055. (Apakah mereka mengira bahwa sesungguhnya apa-apa yang Kami berikan kepada mereka) artinya, Kami limpahkan kepada mereka (berupa harta benda dan anak-anak) di dunia ini.
056. (Kami bersegera) menyegerakan (memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka) tidak, sesungguhnya tidak demikian (sebenarnya mereka tidak sadar) bahwasanya hal itu adalah pengluluh atau Istidraj buat mereka.
057. (Sesungguhnya orang-orang yang karena perasaan khasyyah mereka kepada Rabb mereka) disebabkan mereka takut kepada-Nya (mereka merasa takut sekali) kepada azab-Nya.
058. (Dan orang-orang yang terhadap ayat-ayat Rabb mereka) Alquran (mereka beriman) sangat percaya kepadanya.
059. (Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka) sesuatu apa pun.
060. (Dan orang-orang yang memberikan) yang menginfakkan (apa yang telah mereka berikan) mereka infakkan berupa zakat dan amal-amal saleh (dengan hati yang takut) takut amalnya tidak diterima (karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka) sebelum lafal Annahum ini diperkirakan adanya huruf Lam yang menjarkannya (akan dikembalikan kepada Rabb mereka).