As-Saffat Ayat 1-20

{ والصافات صفا } الملائكة تصف نفوسها في العبادة أو أجنحتها في الهواء تنتظر ما تؤمر به
1. (Demi yang bersaf-saf dengan sebenar-benarnya) yaitu para malaikat yang berbaris membentuk saf-saf dalam menyembah Allah, atau para malaikat yang sayap-sayapnya bersaf-saf membentuk barisan di udara sambil menunggu apa yang diperintahkan kepada mereka.

{ فالزاجرات زجرا } الملائكة تزجر السحاب أي تسوقه
2. (Dan demi rombongan yang menggiring dengan sebenar-benarnya) demi para malaikat yang menggiring atau mengarak awan.

{ فالتاليات } أي قراء القرآن يتلونه { ذكرا } مصدر من معنى التاليات
3. (Dan demi rombongan yang membacakan) maksudnya para pembaca Alquran yang sedang membacakannya sebagai (peringatan) lafal Dzikran menjadi Mashdar dari makna Fi'il At-Taaliyaat. Maksudnya, demi para qari yang membacakan peringatan atau Alquran.

{ إن إلهكم } يا أهل مكة { لواحد }
4. (Sesungguhnya Tuhan kalian) hai penduduk Mekah (benar-benar Esa.)

{ رب السماوات والأرض وما بينهما ورب المشارق } أي والمغارب للشمس لها كل يوم مشرق ومغرب
5. (Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari) dan tempat-tempat terbenamnya pada setiap harinya, yaitu arah Timur dan arah Barat.

{ إنا زينا السماء الدنيا بزينة الكواكب } أي بضوئها أو بها والإضافة للبيان كقراءة تنوين زينة المبينة بالكواكب
6. (Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang) dengan cahayanya, atau hiasan itu berupa bintang-bintang itu sendiri. Pengertian Idhafah di sini mengandung makna bayan atau menjelaskan, perihalnya sama dengan makna qiraat yang menanwinkannya.

{ وحفظا } منصوب بفعل مقدر : أي حفظناها بالشهب { من كل } متعلق بالمقدر { شيطان مارد } عات خارج عن الطاعة
7. (Dan sebagai pemelihara) lafal Hifzhan dinashabkan oleh Fi'il yang diperkirakan keberadaannya pada sebelumnya, yakni Kami memelihara langit dengan bintang-bintang atau meteor-meteor (dari setiap) lafal ayat ini berta'alluq kepada Fi'il yang diperkirakan keberadaannya (setan yang durhaka) setan yang membangkang atau tidak mau taat.

{ لا يسمعون } أي الشياطين مستأنف وسماعهم هو في المعنى المحفوظ عنه { إلى الملإ الأعلى } الملائكة في السماء وعدي السماع بإلى لتضمنه معنى الإصغاء وفي قراءة بتشديد الميم والسين أصله يتسمعون أدغمت التاء في السين { ويقذفون } أي الشياطين بالشهب { من كل جانب } من آفاق السماء
8. (Mereka tidak dapat mendengar-dengarkan) maksudnya setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan apa yang telah dipelihara oleh-Nya. Lafal ayat ini merupakan jumlah Isti'naf (pembicaraan para malaikat) yang berada di langit. Lafal Yasma'uuna dimuta'addikan dengan huruf Ilaa karena pengertiannya mengandung makna seperti apa yang terdapat di dalam lafal Al-Ishghaa. Menurut suatu qiraat dibaca La Yassamma'uuna dengan memakai Tasydid pada huruf Mim dan Sin-nya, berasal dari lafal Yatasamma'uuna, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Sin, sehingga jadilah Yassamma'uuna (Dan mereka dilempari) yakni setan-setan itu dengan meteor-meteor (dari segala penjuru) langit.

{ دحورا } مصدر دحره : أي طرده وأبعده وهو مفعول له { ولهم } في الآخرة { عذاب واصب } دائم
9. (Untuk mengusir mereka) lafal Duhuuran bentuk Mashdar dari lafal Daharahu, artinya dia mengusir mereka dan menjauhkan mereka, juga menjadi Maf'ul Lah (dan bagi mereka) di akhirat kelak (azab yang kekal) yang abadi.

{ إلا من خطف الخطفة } مصدر : أي المرة والإستثناء من ضمير يسمعون : أي لا يسمع إلا الشيطان الذي سمع الكلمة من الملائكة فأخذها بسرعة { فأتبعه شهاب } كوكب مضيء { ثاقب } يثقبه أو يحرقه أو يخبله
10. (Terkecuali setan yang mencuri-curi -pembicaraan malaikat- dengan sekali curi) lafal Al-Khathfah adalah Mashdar Marrah dan yang diistitsnakan atau yang dikecualikan adalah dhamir yang terkandung di dalam lafal Laa Yasma'uuna. Maksudnya, tiada yang dapat mendengarkan pembicaraan para malaikat kecuali hanya setan yang dapat mencuri-curinya dengan cepat (maka ia dikejar oleh meteor) yakni bintang yang bercahaya (yang melubanginya) yang menembus tubuh setan-setan itu, atau membakarnya, atau membuatnya cacat.

{ فاستفتهم } استخبر كفار مكة تقريرا أو توبيخا { أهم أشد خلقا أم من خلقنا } من الملائكة والسماوات والأرضين وما فيهما وفي الإتيان بمن تغليب العقلاء { إنا خلقناهم } أي أصلهم آدم { من طين لازب } لازم يلصق باليد : المعنى أن خلقهم ضعيف فلا يتكبروا بإنكار النبي والقرآن المؤدي إلى هلاكهم اليسير
11. (Maka tanyakanlah kepada mereka) kepada orang-orang kafir Mekah, kalimat ayat ini mengandung makna Taqrir atau Taubikh, yakni mengandung nada menetapkan atau celaan, ("Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah yang telah Kami ciptakan itu?") yakni para malaikat, langit, bumi dan semua apa yang ada di antara keduanya. Didatangkannya lafal Man mengandung pengertian memprioritaskan makhluk yang berakal. (Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka) asal mereka, yaitu Nabi Adam (dan tanah liat) tanah yang melekat di tangan bilamana dipegang. Maksudnya, kejadian mereka adalah dari sesuatu yang lemah, karena itu janganlah mereka bersikap takabur dan sombong, yakni mengingkari Nabi  dan Alquran, yang hal ini dengan mudah dapat mengakibatkan mereka terjerumus ke dalam jurang kebinasaan.

{ بل } للإنتقال من غرض إلى آخر وهو الإخبار بحاله وحالهم { عجبت } بفتح التاء خطابا للنبي صلى الله عليه و سلم أي من تكذيبهم إياك { و } هم { يسخرون } من تعجبك
12. (Bahkan) lafal Bal di sini menunjukkan arti Intiqal, yakni perpindahan dari suatu topik pembicaraan kepada pembicaraan yang lain, yaitu pembahasan mengenai keadaan Nabi Muhammad dan orang-orang kafir Mekah (kamu heran) pembicaraan ayat ini ditujukan kepada Nabi  yakni kamu heran akan keingkaran mereka terhadapmu (dan) mereka (menghinakan kamu) karena keherananmu itu.

{ وإذا ذكروا } وعظوا بالقرآن { لا يذكرون } لا يتعظون
13. (Dan apabila mereka diberi pelajaran) maksudnya, dinasihati dengan ayat-ayat Alquran (mereka tiada mengingatinya) mereka tidak menjadikannya sebagai pelajaran.

{ وإذا رأوا آية } كانشقاق القمر { يستسخرون } يستهزءون بها
14. (Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah) seperti terbelahnya bulan (mereka sangat menghinakan) mereka menghina dan mengejeknya.

{ وقالوا } فيها { إن } ما { هذا إلا سحر مبين } بين وقالوا منكرين للبعث :
15. (Dan mereka berkata) sehubungan dengan adanya tanda kebesaran Allah itu, ("Tiada lain) tidak lain (ini hanyalah sihir yang nyata") jelas sihirnya. Kemudian mereka berkata seraya mengingkari adanya hari berbangkit:

{ أإذا متنا وكنا ترابا وعظاما أإنا لمبعوثون } في الهمزتين في الموضعين التحقيق وتسهيل الثانية وإدخال ألف بينهما على الوجهين
16. (Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang-belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan?) lafal A-idzaa dan A-innaa dapat pula dibaca Tas-hil, sehingga bacaannya menjadi Ayidzaa dan Ayinnaa.

{ أو آباؤنا الأولون } بسكون الواو عطفا بأو وبفتحها والهمزة للإستفهام والعطف بالواو والمعطوف عليه محل إن واسمها أو الضمير في لمبعوثون والفاصل همزة الإستفهام
17. (Dan apakah bapak-bapak kami yang telah dahulu) kalau dibaca Au berarti huruf 'Athaf, jika dibaca Awa, berarti huruf Istifham, Wawu-nya adalah huruf 'Athaf, sedangkan Ma'thuf 'Alaihnya adalah Inna dan Isimnya secara Mahall, atau di'athafkan kepada Dhamir yang terkandung di dalam lafal Lamab'uutsuuna, Hamzah Istifham sebagai pemisahnya. Maksudnya, apakah bapak-bapak kami yang telah dahulu akan dibangkitkan pula?

{ قل نعم } تبعثون { وأنتم داخرون } صاغرون
18. (Katakanlah kepada mereka, "Ya) mereka pasti dibangkitkan hidup kembali (dan kalian akan terhina") kalian akan menjadi orang-orang yang terhina karenanya.

{ فإنما هي } ضميره مبهم يفسره { زجرة } أي صيحة { واحدة فإذا هم } أي الخلائق أحياء { ينظرون } ما يفعل بهم
19. (Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanyalah dengan) dhamir pada ayat ini bersifat Mubham, kurang jelas, lalu ditafsirkan oleh ayat selanjutnya (suatu teriakan) atau satu hardikan saja (maka tiba-tiba mereka) yakni makhluk semuanya, menjadi hidup kembali seraya (melihat) apa yang dilakukan terhadap diri mereka.

{ وقالوا } أي الكفار { يا } للتنبيه { ويلنا } هلاكنا وهو مصدر لا فعل له من لفظه وتقول لهم الملائكة : { هذا يوم الدين } أي يوم الحساب والجزاء
20. (Dan mereka berkata) yakni orang-orang kafir, ("Aduhai!) lafal Ya di sini menunjukkan makna Tanbih (celakalah kita") binasalah kita. Lafal Al-Wail merupakan bentuk Mashdar yang tidak mempunyai kata kerja dari lafalnya sendiri. Kemudian para malaikat berkata kepada orang-orang kafir itu. (Inilah hari pembalasan) hari penghisaban amal perbuatan dan pembalasannya.