As-Saffat Ayat 101-120
{ فبشرناه بغلام حليم } أي ذي حلم كثير
101. (Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar) yakni yang banyak memiliki kesabaran.
{ فلما بلغ معه السعي } أي أن يسعى معه ويعينه قيل بلغ سبع سنين وقيل ثلاث عشرة سنة { قال يا بني إني أرى } أي رأيت { في المنام أني أذبحك } ورؤيا الأنبياء حق وأفعالهم بأمر الله تعالى { فانظر ماذا ترى } من الرأي شاوره ليأنس بالذبح وينقاد للأمر به { قال يا أبت } التاء عوض عن ياء الإضافة { افعل ما تؤمر } به { ستجدني إن شاء الله من الصابرين } على ذلك
102. (Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim) yaitu telah mencapai usia sehingga dapat membantunya bekerja; menurut suatu pendapat bahwa umur anak itu telah mencapai tujuh tahun. Menurut pendapat yang lain bahwa pada saat itu anak Nabi Ibrahim berusia tiga belas tahun (Ibrahim berkata, "Hai anakku! Sesungguhnya aku melihat) maksudnya, telah melihat (dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu!) mimpi para nabi adalah mimpi yang benar, dan semua pekerjaan mereka berdasarkan perintah dari Allah (maka pikirkanlah apa pendapatmu!") tentang impianku itu; Nabi Ibrahim bermusyawarah dengannya supaya ia menurut, mau disembelih, dan taat kepada perintah-Nya. (Ia menjawab, "Hai bapakku) huruf Ta pada lafal Abati ini merupakan pergantian dari Ya Idhafah (kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu) untuk melakukannya (Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar") menghadapi hal tersebut.
{ فلما أسلما } خضعا وانقادا لأمر الله تعالى { وتله للجبين } صرعه عليه ولكل إنسان جبينان بينهما الجبهة وكان ذلك بمنى وأمر السكين على حلقه فلم تعمل شيئا بمانع من القدرة الإلهية
103. (Tatkala keduanya telah berserah diri) artinya, tunduk dan patuh kepada perintah Allah (dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya) Nabi Ismail dibaringkan pada salah satu pelipisnya; setiap manusia memiliki dua pelipis dan di antara keduanya terdapat jidat. Kejadian ini di Mina; kemudian Nabi Ibrahim menggorokkan pisau besarnya ke leher Nabi Ismail, akan tetapi berkat kekuasaan Allah pisau itu tidak mempan sedikit pun.
{ وناديناه أن يا إبراهيم }
104. (Dan Kami panggil dia, "Hai Ibrahim!)
{ قد صدقت الرؤيا } بما أتيت به مما أمكنك من أمر الذبح : أي يكفيك ذلك فجملة ناديناه جواب لما بزيادة الواو { إنا كذلك } كما جزيناك { نجزي المحسنين } لأنفسهم بامتثال الأمر بإفراج الشدة عنهم
105. (Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpimu itu") melalui apa yang telah kamu kerjakan, yaitu melaksanakan penyembelihan yang diperintahkan itu atau dengan kata lain, cukuplah bagimu hal itu. Jumlah kalimat Naadainaahu merupakan jawab dari lafal Lammaa, hanya ditambahi Wau (sesungguhnya demikianlah) maksudnya, sebagaimana Kami memberikan pahala kepadamu (Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik) terhadap diri mereka sendiri dengan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka, yaitu Kami akan melepaskan mereka dari kesulitan.
{ إن هذا } الذبح المأمور به { لهو البلاء المبين } أي الاختبار الظاهر
106. (Sesungguhnya ini) penyembelihan yang diperintahkan ini (benar-benar suatu ujian yang nyata) atau cobaan yang jelas.
{ وفديناه } أي المأمور بذبحه وهو إسماعيل أو إسحاق قولان { بذبح } بكبش { عظيم } من الجنة وهو الذي قربه هابيل جاء به جبريل عليه السلام فذبحه السيد إبراهيم مكبرا
107. (Dan Kami tebus anak itu) maksudnya, anak yang diperintahkan untuk disembelih (Nabi Ismail). Menurut suatu pendapat bahwa anak yang disembelih itu adalah Nabi Ishak (dengan seekor sembelihan) yakni dengan domba (yang besar) dari surga, yaitu domba yang sama dengan domba yang dijadikan kurban oleh Habil. Domba itu dibawa oleh malaikat Jibril, lalu Nabi Ibrahim menyembelihnya seraya membaca takbir.
{ وتركنا } أبقينا { عليه في الآخرين } ثناء حسنا
108. (Kami abadikan) Kami lestarikan (untuk Ibrahim itu di kalangan orang-orang yang datang kemudian) pujian yang baik.
{ سلام } منا { على إبراهيم }
109. ("Kesejahteraan) dari Kami (dilimpahkan atas Ibrahim.")
{ كذلك } كما جزيناه { نجزي المحسنين } لأنفسهم
110. (Demikianlah) sebagaimana Kami memberikan imbalan pahala kepada Ibrahim (kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik) terhadap diri mereka sendiri.
{ إنه من عبادنا المؤمنين }
111. (Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.)
{ وبشرناه بإسحاق } استدل بذلك على أن الذبيح غيره { نبيا } حال مقدرة : أي يوجد مقدرا نبوته { من الصالحين }
112. (Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishak) dengan adanya ayat ini dapat disimpulkan, bahwa anak yang disembelih itu bukanlah Nabi Ishak tetapi anak Nabi Ibrahim yang lainnya, yaitu Nabi Ismail (seorang nabi) menjadi Hal dari lafal yang diperkirakan keberadaannya, artinya kelak ia akan menjadi seorang nabi (yang termasuk orang-orang yang saleh.)
{ وباركنا عليه } بتكثير ذريته { وعلى إسحاق } ولده بجعلنا أكثر الأنبياء من نسله { ومن ذريتهما محسن } مؤمن { وظالم لنفسه } كافر { مبين } بين الكفر
113. (Kami limpahkan keberkatan atasnya) dengan diperbanyak anak cucunya (dan atas Ishak) anak Nabi Ibrahim, yaitu Kami menjadikan kebanyakan para nabi dari keturunannya. (Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik) maksudnya, yang beriman (dan ada pula yang lalim terhadap dirinya sendiri) yang kafir (dengan nyata) nyata kekafirannya.
{ ولقد مننا على موسى وهارون } بالنبوة
114. (Dan sesungguhnya Kami telah melimpahkan nikmat atas Musa dan Harun) yakni nikmat kenabian.
{ ونجيناهما وقومهما } بني إسرائيل { من الكرب العظيم } أي استعباد فرعون إياهم
115. (Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya) yaitu kaum Bani Israel (dari bencana yang besar) dari perbudakan Firaun atas mereka.
{ ونصرناهم } على القبط { فكانوا هم الغالبين }
116. (Dan Kami tolong mereka) dari cengkeraman bangsa Koptik (maka jadilah mereka orang-orang yang menang.)
{ وآتيناهما الكتاب المستبين } البليغ البيان فيما أتى به من الحدود والأحكام وغيرها وهو التوراة
117. (Dan Kami berikan kepada keduanya kitab yang sangat jelas) yang di dalamnya terkandung hukum-hukum dan batasan-batasan serta hal-hal lainnya, yang kesemuanya itu diterangkan dengan jelas dan gamblang di dalamnya; Kitab yang dimaksud adalah Kitab Taurat.
{ وهديناهما الصراط } الطريق { المستقيم }
118. (Dan kami tunjuki keduanya ke jalan) yakni kepada tuntunan (yang lurus.)
{ وتركنا } أبقينا { عليهما في الآخرين } ثناء حسنا
119. (Dan Kami abadikan) Kami lestarikan (untuk keduanya di kalangan orang-orang yang datang kemudian) pujian yang baik.
{ سلام } منا { على موسى وهارون }
120. (Yaitu "Kesejahteraan) dari Kami (dilimpahkan atas Musa dan Harun".')