Thaahaa (Ayat 81-100)




081. (Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah kami berikan kepada kalian) yakni nikmat yang telah dilimpahkan kepada kalian (dan janganlah melampaui batas padanya) seumpamanya kalian mengingkari nikmat-nikmat itu (yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpa kalian) bila dibaca Yahilla artinya wajib kemurkaan-Ku menimpa kalian. Dan jika dibaca Yahulla artinya, pasti kemurkaan-Ku menimpa kalian (Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku) lafal Yahlil dapat pula dibaca Yahlul (maka sungguh binasalah ia) terjerumuslah ia ke dalam neraka.

082. (Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat) dari kemusyrikan (dan beriman) mentauhidkan Allah (dan beramal saleh) yakni mengamalkan fardu dan sunah (kemudian tetap di jalan yang benar) tetap mengamalkan apa yang telah disebutkan di atas hingga umurnya habis.

083. (Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu) lebih cepat dari janji yang telah ditentukan untuk mengambil kitab Taurat (hai Musa?)

084. (Berkata Musa, "Itulah mereka) dekat denganku berdatangan (sedang menyusul aku dan aku bersegera kepada-Mu, Ya Rabbku, supaya Engkau rida") kepadaku, lebih daripada keridaan-Mu kepadaku sebelumnya. Sebelum menjawab pertanyaan Allah, Nabi Musa terlebih dahulu memohon maaf kepada-Nya, hal ini dia lakukan menurut dugaannya. Akan tetapi ternyata kenyataannya berbeda dengan apa yang diduga sebelumnya, yaitu ketika Allah berfirman pada ayat selanjutnya.

085. (Berfirman Allah) subhaanahu wa taala, ("Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan) sesudah kamu berpisah meninggalkan mereka (dan mereka telah disesatkan oleh Samiri") yang menjerumuskan mereka sehingga mereka menyembah anak sapi.

086. (Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah) disebabkan tingkah laku kaumnya itu (dan bersedih hati) yakni dengan hati yang sangat sedih (Berkata Musa, "Hai kaumku! Bukankah Rabb kalian telah menjanjikan kepada kalian suatu janji yang baik?) janji yang benar, bahwa Dia akan memberi kitab Taurat kepada kalian. (Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagi kalian) yakni masa perpisahanku dengan kalian (atau kalian menghendaki agar menimpa) (kalian kemurkaan dari Rabb kalian) disebabkan kalian menyembah anak sapi (dan kalian melanggar perjanjian kalian dengan aku?") padahal sebelumnya kalian telah berjanji akan datang sesudahku, tetapi ternyata kalian tidak mau datang.

087. (Mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri) lafal Bimalkinaa dapat pula dibaca Bimilkinaa atau Bimulkinaa, artinya dengan kehendak kami sendiri, atau dengan kemauan kami sendiri (tetapi kami disuruh membawa) dapat dibaca Hammalnaa atau Hummilnaa (beban-beban) yakni beban yang berat-berat (dari perhiasan kaum itu) yakni perhiasan milik kaum Firaun, yang mereka pinjam dahulu untuk keperluan pengantin, kini perhiasan itu masih berada di tangan mereka (maka kami telah melemparkannya) kami mencampakkannya ke dalam api atas perintah Samiri (dan demikian pula) sebagaimana kami melemparkannya (Samiri melemparkannya") yakni ia pun ikut melemparkan perhiasan kaum Firaun yang masih ada padanya dan ia melemparkan pula tanah Yang ia ambil dari bekas teracak kuda malaikat Jibril dengan cara seperti berikut ini.

088. (Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka anak lembu) yang berhasil ia cetak dari perhiasan itu (yang bertubuh) yakni ada daging dan darahnya (dan bersuara) suaranya dapat didengar. Anak lembu itu menjadi demikian disebabkan pengaruh tanah bekas teracak kuda malaikat Jibril, sehingga ia dapat hidup. Tanah itu diletakkan oleh Samiri ke dalam mulut lembu itu sesudah dicetak, lalu anak lembu itu menjadi hidup (maka mereka berkata) yakni Samiri dan para pengikutnya, ("Inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa, tetapi ia telah lupa") Musa telah lupa akan Tuhannya, bahwa Dia ada di sini, lalu pergi mencari-Nya. Maka Allah berfirman:

089. (Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu) lafal Allaa merupakan gabungan daripada Ann yang ditakhfif dari Anna dan Laa, sedangkan isim Ann tidak disebutkan, asalnya Annahu Laa, artinya, bahwasanya anak lembu itu (tidak dapat memberi) tidak dapat memberikan (jawaban kepada mereka) yakni tidak dapat menyahuti perkataan mereka (dan tidak dapat memberi kemudaratan kepada mereka) maksudnya tidak dapat menolak kemudaratan yang menimpa mereka (dan tidak pula kemanfaatan?) tidak dapat mendatangkan kemanfaatan buat mereka. Maksudnya, mengapa mereka menjadikannya sebagai Tuhan?

090. (Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya) sebelum Nabi Musa kembali kepada mereka ("Hai kaumku! Sesungguhnya kalian hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Rabb kalian ialah Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku) yakni menyembah kepada-Nya (dan taatilah perintahku") di dalam menyembah kepada-Nya.

091. (Mereka menjawab, "Kami akan tetap) kami akan terus (menyembah patung anak lembu ini) (hingga Musa kembali kepada kami").

092. (Berkata Musa) setelah ia kembali kepada mereka, ("Hai Harun! Apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka sesat,) ketika mereka menyembah patung anak lembu itu.

093. (Sehingga kamu tidak mengikuti aku?) huruf Laa di sini Zaidah. (Maka apakah kamu telah sengaja mendurhakai perintahku?") disebabkan kamu tinggal diam di antara orang-orang yang menyembah selain Allah swt.

094. (Berkatalah) Harun ("Hai putra ibuku!) dapat dibaca Ummi dan Umma maksudnya ibuku, Nabi Harun sengaja menyebut nama ini untuk mengharapkan belas kasihan dari Nabi Musa (Janganlah kamu pegang janggutku) Nabi Musa memegang janggut Nabi Harun dengan tangan kirinya (dan jangan pula kepalaku) Nabi Musa memegang rambut kepala Nabi Harun dengan tangan kanannya sebagai pelampiasan kemarahannya (sesungguhnya aku khawatir) seandainya aku mengikutimu, maka pastilah akan mengikutiku pula segolongan orang-orang yang menyembah anak lembu itu (bahwa kamu akan berkata kepadaku, 'Kamu telah memecah belah antara Bani Israel) lalu kamu marah kepadaku (dan kamu tidak menunggu) (perintahku") di dalam mengambil sikap.

095. Berkata Musa, "Apakah yang mendorongmu) berbuat demikian (hai Samiri?")

096. (Samiri menjawab, "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya) dapat dibaca Yabshuruu dan Tabshuruu, artinya, aku mengetahui apa yang tidak mereka ketahui (maka aku ambil segenggam dari) tanah (bekas) jejak teracak kuda (rasul) yakni malaikat Jibril (lalu aku melemparkannya) yakni aku menaruhnya pada patung anak lembu yang telah dicetak (dan demikianlah telah menggoda) telah membujuk (aku hawa nafsuku") untuk menaruhnya ke dalam tubuhnya, yaitu setelah terlebih dahulu aku mengambil segenggam tanah bekas jejak teracak kuda malaikat Jibril. Lalu tanah itu aku taruh ke dalam patung yang tidak bernyawa, hingga patung itu menjadi hidup bagaikan ada rohnya. Kemudian aku melihat bahwa kaummu meminta kepadamu untuk menjadikan tuhan buat mereka. Lalu hatiku menggodaku untuk menjadikan patung anak lembu itu sebagai tuhan mereka.

097. (Berkata Musa) kepada Samiri, ("Pergilah kamu) dari kalangan kami ini (maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini) selama kamu hidup di dalamnya (hanya dapat mengatakan) kepada orang-orang yang kamu bertemu dengannya, ('Janganlah menyentuhku') janganlah kamu mendekat kepadaku. Dan disebutkan bahwa sejak saat itu Samiri mengembara tanpa tujuan dan jika ada seseorang menyentuhnya atau dia menyentuhnya, maka semuanya kena penyakit demam. (Dan sesungguhnya bagimu telah ada ketentuan waktu) bagi hukumanmu (yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya) jika dibaca Lan tukhlifahu artinya, kamu tidak dapat selamat dari azab itu. Dan jika dibaca Lan Tukhlafahu artinya, kamu dibangkitkan kelak di hari kiamat untuk diazab (dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap) lafal Zhalta asalnya dibaca Zhalilta, kemudian Lam yang pertama dibuang sehingga jadilah Zhalta artinya yang kamu selamanya (menyembah kepadanya) tetap menyembahnya. (Sesungguhnya kami akan membakarnya) dengan api (kemudian kami sungguh-sungguh akan menghambur-hamburkannya ke dalam laut) berupa abu yang berserakan terbawa oleh angin laut. Dan Nabi Musa mengerjakan apa yang telah dikatakannya itu setelah terlebih dahulu menyembelihnya.

098. (Sesungguhnya Tuhan kalian hanyalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu) lafal 'Ilman adalah Tamyiz yang dipindahkan dari bentuk Fa'ilnya, artinya, pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.

099. (Demikianlah) sebagaimana Kami telah mengisahkan cerita ini kepadamu, hai Muhammad (Kami kisahkan kepadamu sebagian kisah) berita (umat yang telah silam) yakni bangsa-bangsa di masa lampau (dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu) yakni Kami telah memberimu (dari sisi Kami) yakni dari hadirat Kami (suatu peringatan) yakni Alquran.

100. (Barang siapa berpaling daripada Alquran) artinya ia tidak beriman kepada Alquran (maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat) beban yang sangat berat berupa dosa-dosa.