001. (Alif laam raa) hanya Allahlah yang mengetahui maksudnya (ini) ayat-ayat ini (adalah ayat-ayat Kitab) yakni Alquran; idhafat di sini mengandung makna min, artinya bagian daripada Alquran (yang jelas) yang membedakan perkara hak daripada perkara yang batil.
002. (Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa Arab) dengan memakai bahasa Arab (agar kalian) hai penduduk Mekah (memahaminya) memahami makna-maknanya.
003. (Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan) melalui apa yang Kami wahyukan (Alquran ini kepadamu dan sesungguhnya) lafal in merupakan takhfif daripada lafal inna (kamu sebelumnya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui).
004. Ingatlah (Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya) Nabi Yakub ("Wahai ayahku!) dibaca kasrah, yaitu abati untuk menunjukkan adanya ya idhafat yang tidak disebutkan. Sedangkan bila dibaca fatah, maka menunjukkan adanya huruf alif yang tidak disebutkan, yaitu abata, kemudian alif ditukar dengan ya (Sesungguhnya aku telah melihat) di dalam tidurku, yakni bermimpi (sebelas buah bintang dan matahari serta bulan, kulihat semuanya) lafal ra-aytuhum berkedudukan menjadi taukid atau pengukuh dari lafal ra-aytu di muka tadi (sujud kepadaku.") lafal saajidiina adalah bentuk jamak, yang alamat i'rabnya memakai ya dan nun karena menggambarkan keadaan sujud, hal ini merupakan ciri khas daripada makhluk yang berakal.
005. (Ayahnya berkata, "Hai anakku! Janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-audaramu, maka mereka membuat makar kepadamu) maksudnya mereka pasti akan membuat tipu muslihat guna membinasakanmu, karena terdorong oleh rasa dengki mereka kepadamu. Tentu mereka menakwilkan impianmu itu, bahwa bintang-bintang itu adalah mereka sendiri dan matahari itu adalah ibumu, sedangkan bulan adalah ayahmu. (Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.") jelas permusuhannya.
006. (Dan demikianlah) seperti apa yang kamu lihat dalam mimpimu itu (telah memilih kamu) telah mengangkatmu (Rabbmu dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari takwil-takwil mimpi) makna mimpi (dan disempurnakan-Nya kepadamu nikmat-Nya) yaitu kenabian (dan kepada keluarga Yakub) yakni anak-anaknya (sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya) yaitu nikmat kenabian (kepada kedua orang tuamu sebelum itu, yaitu Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Rabbmu Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam memperlakukan mereka.
007. (Sesungguhnya telah ada pada) kisah (Yusuf dan saudara-saudaranya) jumlah mereka ada sebelas orang (tanda-tanda) bahan-bahan pelajaran (bagi orang-orang yang bertanya).
008. Ingatlah (ketika mereka berkata) yaitu sebagian saudara-saudara Nabi Yusuf kepada sebagian yang lain ("Sesungguhnya Yusuf) lafal Yusuf berkedudukan menjadi mubtada (dan saudaranya) yang sekandung yaitu Bunyamin (lebih dicintai) menjadi khabar dari lafal Yusuf tadi (oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita ini adalah satu golongan) kelompok yang kuat. (Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kesesatan) kekeliruan (yang nyata) kekeliruan yang jelas dikarenakan ia lebih menyayangi Yusuf dan saudara sekandungnya daripada kita.
009. (Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah) ke tempat yang jauh dan belum dikenal (supaya perhatian ayah kalian tertumpah kepada kalian) sehingga beliau hanya memperhatikan kalian dan tidak kepada yang lainnya (dan sesudah itu hendaklah kalian) sesudah membunuh Yusuf atau membuangnya (menjadi orang-orang yang baik.") dengan jalan bertobat.
010. (Seorang di antara mereka berkata,) yaitu Yahudza ("Janganlah kalian bunuh Yusuf, tetapi lemparkanlah dia) masukkanlah dia (ke dasar sumur) yang gelap sekali. Menurut qiraat lafal al-jub dibaca dalam bentuk jamak (supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir) orang-orang yang sedang melakukan perjalanan (jika kalian hendak berbuat.") apa yang kalian kehendaki, yaitu ingin memisahkan antara Yusuf dan ayahnya, maka cukuplah dengan cara tersebut.
011. (Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Apa sebabnya engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan baginya.") orang-orang yang bersedia mengurusi semua kepentingan-kepentingannya.
012. ("Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi) ke padang sahara (agar dia dapat bersenang-senang dan bermain-main) dapat dibaca yarta' dan yal'ab, atau narta' dan nal`ab; artinya supaya dia atau kami dapat semangat yang baru dan pikiran yang segar (dan sesungguhnya kami pasti menjaganya").
013. (Berkata Yakub, "Sesungguhnya amat menyedihkan aku kepergian kalian) bila kalian pergi (bersama Yusuf) karena merasa berat berpisah dengannya (dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala) makna yang dimaksud adalah jenis, yaitu mencakup semua binatang buas. Tersebutlah bahwa daerah tempat tinggal mereka terkenal banyak hewan buasnya (sedangkan kalian lengah daripadanya.") lalai daripadanya.
014. (Mereka berkata, "Jika benar-benar) lam di sini bermakna qasam atau sumpah (ia dimakan oleh serigala sedangkan kami adalah golongan yang kuat) kelompok yang kuat (sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi.") orang-orang yang tidak mampu membela diri. Kemudian setelah itu Nabi Yakub mengizinkan kepergian mereka membawa Nabi Yusuf.
015. (Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat) telah bertekad bulat (untuk memasukkannya ke dalam sumur) jawab dari lafal lammaa tidak disebutkan, yaitu maka mereka melakukan niatnya itu. Untuk itu mereka melepas baju Nabi Yusuf setelah terlebih dahulu dipukuli dan dicaci maki, kemudian mereka mengulurkan tali timba ke dalam sumur tersebut sedangkan Nabi Yusuf diikatkan padanya. Ketika tali timba mencapai setengah kedalaman sumur, lalu mereka melepaskannya, supaya Nabi Yusuf jatuh ke bawah lalu mati. Akan tetapi Nabi Yusuf jatuh di air, kemudian ia duduk di atas batu besar yang ada dalam sumur itu. Lalu saudara-saudaranya menyerunya, dan Nabi Yusuf menjawab seruan mereka; akan tetapi mereka menganggap bahwa Nabi Yusuf meminta pertolongan kepada mereka. Mereka bermaksud untuk menimpakan batu besar kepadanya, akan tetapi mereka dicegah oleh Yahudza. (Dan Kami wahyukan kepadanya) sewaktu ia berada di dalam sumur. Nabi Yusuf hidup di dalam sumur selama tujuh belas tahun atau kurang daripadanya. Allah memberikan wahyu kepadanya sebagai penenang hatinya ("Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka) sesudah peristiwa ini (tentang perbuatan mereka ini) tentang perlakuan mereka ini (sedangkan mereka tiada ingat lagi.") terhadap dirimu sewaktu kamu bercerita kepada mereka.
016. (Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari) pada waktu sore (sambil menangis).
017. (Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba) memanah (dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami) yakni pakaian-pakaian kami (lalu dia dimakan oleh serigala dan engkau sekali-kali tidak akan percaya) mempercayai (kepada kami sekali pun kami adalah orang-orang yang benar.") terhadapmu. Pasti engkau akan menuduh kami dengan tuduhan yang bukan-bukan sehubungan dengan perihal Yusuf ini karena kecintaanmu terhadapnya. Mengapa sampai sedemikian buruknya persangkaanmu terhadap diri kami?
018. (Mereka datang membawa baju gamisnya) lafal `alaa qamiishihi beri'rab mahal nashab karena menjadi zharaf. Artinya yang berlumuran padanya (dengan darah palsu) darah yang bukan darah Nabi Yusuf; hal ini mereka lakukan dengan menyembelih seekor kambing, kemudian mereka lumurkan darahnya pada baju gamis Nabi Yusuf, akan tetapi mereka lupa merobek-robeknya. Lalu mereka menghadap kepada ayahnya seraya berkata, "Sesungguhnya ini adalah darah Yusuf." (Yakub berkata) sewaktu ia melihat baju Yusuf dalam keadaan utuh dan ia mengetahui bahwa mereka berdusta dalam hal ini ("Sebenarnya telah menghiasi) menganggap baik (diri kalian suatu perbuatan yang buruk) kemudian kalian mengerjakannya (maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku) kesabaran yang tidak disertai rasa kaget dan gelisah. Lafal fashabrun jamiil ini adalah mubtada sedangkan khabarnya tidak disebutkan, yaitu amri yang artinya adalah kesabaranku. (Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya) hanya Allahlah yang diminta pertolongan-Nya (terhadap apa yang kalian ceritakan.") apa yang kalian kisahkan tentang perkara Yusuf ini.
019. (Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir) rombongan orang-orang yang melakukan perjalanan dari Madyan ke Mesir, lalu mereka istirahat di dekat sumur Nabi Yusuf (lalu mereka menyuruh seorang pengambil air) yang khusus untuk mencari air buat minum rombongan musafir (maka dia menurunkan) melepaskan (timbanya) ke dalam sumur kemudian Nabi Yusuf bergantung ke tali timba, sehingga keluarlah Nabi Yusuf dari dalam sumur itu. Ketika pengambil air melihat Nabi Yusuf (dia berkata, "Oh, kabar gembira) menurut suatu qiraat dibaca busyraaya seruan di sini mengandung makna majaz, artinya cepatlah ini sudah masanya bagimu (ini seorang anak muda.") maka hal itu diketahui oleh teman-teman penimba air, lalu mereka mendatanginya. (Kemudian mereka menyembunyikan dia) artinya, mereka merahasiakan perkara Nabi Yusuf ini, dengan maksud untuk menjadikannya (sebagai barang dagangan) seumpamanya mereka menganggapnya sebagai budak yang telah minggat kemudian ditemukan lagi. Sedangkan Nabi Yusuf diam saja karena ia merasa khawatir akan dibunuh oleh mereka. (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.)
020. (Dan mereka menjual Yusuf) orang-orang musafir itu membelinya dari tangan penimba air dan teman-temannya (dengan harga yang murah) kurang dari semestinya (yaitu hanya beberapa dirham saja) sekitar dua puluh atau dua puluh dua dirham saja (dan mereka) yakni saudara-saudara penimba air itu (merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf) kemudian rombongan musafir itu membawa Yusuf ke negeri Mesir selanjutnya Nabi Yusuf dijual oleh orang yang membelinya dengan harga dua puluh dinar, dua pasang terompah dan dua buah baju.